JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memfasilitasi kehadiran tiga proyek investasi strategis, dari total tujuh proyek investasi yang dipromosikan Forum Bisnis Indonesia di Amerika Serikat (AS).
"Pemilihan ketiga proyek ini berdasarkan hasil kurasi BI bersama Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York untuk ditawarkan kepada investor di AS, dengan mempertimbangkan ketertarikan investor terhadap sektor proyek tersebut,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 28 Agustus.
Proyek-proyek tersebut meliputi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah, yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi alternatif; dan Industri Pengolahan Tembaga di Jawa Timur, yang mendukung kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah tembaga di Indonesia.
Kemudian, ada proyek berupa Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, yang ditargetkan menjadi pusat industri dan hilirisasi halal di Aceh, dengan fokus pada produk makanan, minuman, dan lainnya.
Pada forum itu, Filianingsih menyampaikan lima alasan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan prospek positif; dan fundamental makroekonomi yang stabil.
Alasan berikutnya juga termasuk komitmen kuat Pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif; serta akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan; serta pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Upaya tersebut menunjukkan komitmen BI dalam mendukung upaya bersama kementerian dan lembaga terkait untuk menarik aliran modal asing melalui investasi di sektor riil.
BACA JUGA:
Komitmen tersebut diwujudkan melalui sinergi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Investasi RI atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, serta US-ASEAN Business Council dalam penyelenggaraan Indonesia Business Forum di Washington DC, Amerika Serikat pada 26 Agustus 2024.
Forum bisnis itu menegaskan kuatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang telah terjalin selama 75 tahun, terutama setelah kedua negara sepakat meningkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Forum tersebut diharapkan dapat mempererat kerja sama untuk meningkatkan investasi AS di Indonesia.