JAKARTA - Bareskrim Polri menyebut dalam rangkaian kasus dugaan penganiayaan, Irjen Napoleon Bonaparte disebut sempat mengajak tahanan lain untuk ikut memukuli Muhammad Kece. Hal ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan.
"Memang yang paling dominan itu NB. Tapi sebelum terjadi pemukulan NB melibatkan napi (Tahanan, red) lain," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dihubungi, Senin, 20 September.
Salah satu tujuan melibatkan tahanan lain yaitu untuk menekan Muhammad Kece atau agar tidak melakukan perlawanan. Sehingga, Napoleon Bonaparte bisa melakukan hal-hal yang diinginkannya.
"Termasuk untuk menekan dan mempengaruhi lah secara psikologis," kata Andi.
"Sehingga NB saat melakukan penganiayaan, si kece tidak berani melawan," sambungnya.
Terlebih, kata Andi, Muhammad Kece merupakan tahanan baru jika dibandingkan dengan lainnya. Sehingga, tak berani melakukan perlawanan.
"Dia (M. Kece) kan orang baru disitu baru masuk. Dia engga kenal siapa-siapa disitu kan," tandas Andi.
BACA JUGA:
Muhammad Kece melaporkan jika telah menjadi korban penganiayaan. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim, tertanggal 26 Agustus 2021.
Setelah diusut, ternyata pelaku kasus dugaan penganiayaan itu adalah Irjen Napoleon Bonaparte. Tak hanya memukuli, Napoleon diketahui juga melumurkan kotoran manusia ke wajah M. Kece.
Saat ini, kasus itu sudah masuk tahap penyidikan. Beberapa saksi mulai dari petugas rumah tahanan (rutan) dan narapidana sudah dimintai keterangan.