JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan pihaknya belum memberikan rekomendasi pembukaan bioskop di masa pandemi COVID-19.
"Bioskop termasuk kategori kegiatan yang belum mendapatkan rekomendaasi dari Gugus Tugas. Jadi semua kegiatan yang bersifat di ruang tertutup, berpotensi terjadinya penularan dalam waktu yang tidak lama satu jam sampai 1,5 jam belum mendapatkan rekomendasi," kata Doni kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juli.
Dia mengatakan sejauh ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hanya memperbolehkan wisata di alam terbuka seperti taman nasional ataupun pantai.
"Itu yang baru diberikan rekomendasi. Sementara wisata urban, termasuk dunia hiburan tidak kami izinkan," tegasnya.
Doni menyebut sejauh ini tidak ada pengajuan izin dari pemerintah daerah kepada pihaknya. Dia mengatakan, setiap sektor yang dibuka di masa pandemi harus dikonsultasikan kepada Gugus Tugas. "Setiap ada kegiatan harus dikonsultasikan. Itu ketentuan Undang-Undang," ungkap dia.
Dia menyayangkan rencana pembukaan bioskop pada 29 Juli. Apalagi, rencana ini belum dikomunikasikan kepada Gugus Tugas.
Padahal komunikasi antara penyedia jasa layanan bioskop dengan Gugus Tugas dinilai penting. Sebab, Gugus Tugas memiliki pakar kesehatan masyarakat dan epidemiolog yang bisa memberikan pertimbangan kepada pengelola bioskop.
Lagipula, Doni tak yakin masyarakat bisa menaati protokol kesehatan saat menonton film di bioskop.
"Apa bisa dijamin bahwa ketika bersin dia betul-betul menutup mulutnya dengan masker atau sapu tangan. Kalau tiba-tiba tanpa sengaja tidak terkontrol, lantas aerosolnya keluar nanti satu ruangan bisa terpapar. Jadi ini risikonya sangat besar," ujarnya.
"Nanti kami akan coba imbau kepada penyelenggara, asosiasi. Mohon dipertimbangkan. Bersabar dululah. Lebih baik sabar sebentar untuk menyiapkan segala sesuatu daripada tergesa-gesa mengambil keputusan," imbuhnya.
BACA JUGA:
Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memastikan protokol kesehatan di bioskop telah disiapkan dengan baik. Dia melakukan peninjauan kesiapan penerapan protokol kenormalan baru ke salah satu bisokop Cinema XXI, di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat, 10 Juli.
Wishnutama melihat langsung standar baru yang telah dipersiapkan pengelola bioskop di masa pandemi. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk, proses antre tiket, pembelian makanan yang bisa dilakukan dengan memesan dengan aplikasi, studio sebagai lokasi eksibisi film, serta papan informasi.
Semua proses tersebut telah dipersiapkan dengan pelaksanaan physical distancing yang baik. Termasuk ketersediaan hand sanitizer di setiap sudut serta kesiapan para staf lengkap dengan alat pelindung diri yang dibutuhkan. Mulai dari sarung tangan, masker, serta face shield.
"Kita melihat bagaimana protokol kesehatan di bioskop dilaksanakan. Saya memastikan simulasinya berjalan dengan baik. Tidak hanya di bioskop, sebelumnya kami juga sudah melihat langsung simulasi penerapan protokol di berbagai sub sektor lainnya seperti hotel, restoran, dan juga destinasi wisata," kata Wishnutama melansir laman Kemenparekraf, Sabtu, 11 Juli.
Sebelumnya, Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) sepakat akan membuka bioskop pada Rabu, 29 Juli mendatang. Hal ini menyusul pemerintah yang sudah membolehkan bioskop buka pada masa pandemi COVID-19.
Ketua GPBSI Djonny Syafruddin menyebut, bioskop yang akan dibuka terdiri dari Cinema XXI, CGV, Cinepolis, Dakota Cinema, Platinum, dan New Star Cineplex.
"Para pelaku industri bioskop telah berdiskusi dan bersepakat untuk dapat kembali melakukan kegiatan operasional bioskop terhitung mulai Rabu, 29 Juli 2020 secara serentak di seluruh Indonesia," kata Djonny dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Juli.
Jelang waktu pembukaan, GPBSI juga telah mempersiapkan protokol penecegahan COVID-19 yang akan diterapkan pada fasilitas bioskop, pegawai, dan pengunjung.