Terungkap, Intelijen Militer Inggris Aktif Rekrut Mata-mata Baru untuk Dikerahkan ke Asia
Ilustrasi PM Inggris Boris Johnson bersama sejumlah pejabat militer. (Wikimedia Commons/UK Prime Minister)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Inggris aktif melakukan rekrutmen baru agen mata-mata untuk dikerahkan ke Asia, menurut Kepala Defence Intelligence Inggris Letnan Jenderal Jim Hockenhull.

Jenderal Hockenhull mengatakan militer Inggris secara aktif merekrut mata-mata baru untuk dikerahkan dengan cepat ke kawasan Asia ketika Washington, London dan Canberra memanaskan ketegangan dengan China. 

Ini merujuk pada pengumuman pakta keamanan bersama Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang diumumkan Rabu lalu, meliputi kesepakatan untuk memberikan Negeri Kangguru kapal selam nuklir yang oleh banyak pihak disebut untuk mengantisipasi pengaruh China di Indo-Pasifik.

"Kami mengerahkan personel intelijen pertahanan dan kami telah mulai ke berbagai lokasi di seluruh Eropa. Dan saat ini kami merekrut mereka yang akan pergi lebih jauh ke timur", kata Hockenhull, seperti mengutip Sputnik News dari Daily Mail 17 September.

Hockenhull juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang dalam proses merekrut anggota militer yang fasih berbahasa Jepang, sehingga mereka nantinya dapat diubah menjadi perwira intelijen.

"Kami mencoba untuk menjadi imajinatif dalam cara kami melakukan ini dan saya berharap, individu tersebut akan tersedia untuk ditempatkan jika tidak akhir tahun ini maka pasti berikutnya", lanjut Hockenhull.

Apa yang disebut pendekatan 'imajinatif' itu diluncurkan hanya beberapa hari setelah pengumuman pakta pertahanan antara Inggris, AS, dan Australia, yang akan menyediakan yang terakhir delapan kapal selam bertenaga nuklir.

Meskipun anggota AUKUS meyakinkan kesepakatan itu bukan tentang "memusuhi siapa pun", termasuk Beijing, China menyuarakan keprihatinan tentang pakta pertahanan, menunjukkan itu akan mengganggu keamanan regional dan merusak perjanjian non-proliferasi, menyerukan Barat untuk menjauh dari 'mentalitas Perang Dingin'.