Alasan Polri Dua Kali Tangkap Thoriquddin Alias Abu Rusydan
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Polri memaparkan alasan kembali menangkap terduga teroris Thoriquddin alias Abu Rusydan. Abu Rusydan merupakan sosok penting di jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

"AR terungkap menjadi simpul penting dalam perjalanan JI dari masa ke masa," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat, 17 September.

Selain itu, Ramadhan menyebut Abu Rusydan merupakan sosok yang licin. Alasannya, setelah ditangkap pada 2004, dia tak terjun langsung dalam kepengurusan JI tapi tetap berkontribusi.

"Keterlibatan AR dalam JI menunjukkan kelicikannya. Bahwa dia dengan sengaja tidak menjadi bagian dari struktur organisasi JI. Tentunya hal ini dilakukan untuk menghindar dari endusan aparat," sambung Ramadhan.

Sebelumnya Kombes Ramadhan juga sempat menyatakan penangkapan Thoriquddin alias Abu Rusydan tak hanya karena memiliki latar belakang di jaringan Jamaah Islamiyah. Tetapi dia masih tergabung dalam majelis kesepuhan yang mendukung Amir atau pemimpinnya yaitu Para Wijayanto.

"Yang bersangkutan bersama senior-senior dan sesepuh telah menjadi satu kesatuan membentuk majelis kasepuhan ini adalah kumpulan senior dan tetap bergabung dengan Amir (ketua) Wijayanto yang sudah ditangkap," ujar Ramadhan.

Para Wijayanto alias Abang alias Adji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arief alias Ahmad Fauzi merupakan mantan pimpinan organisasi teroris Jamaah Islamiyah. Dia tercatat sebagapi pemimpin sejak 2008 hingga 2019.

Selain itu, T alias AR juga diketahui merupakan salah satu anggota dewan suro dari organisasi teroris Jamaah Islamiyah. Bisa diartikan dia berperan sebagai penasihat.

Sebagai informasi, Thoriquddin alias Abu Rusydan ditangkap di perumahan wilayah Babelan, Bekasi. Dia sempat ditangkap pada tahun 2004.

Penangkapan terhadapnya karena menyembunyikan AG alias M tersangka bom natal tahun 2000.