Bagikan:

PADANG - Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid mengatakan, sejak awal September 2021 angka kasus COVID-19 menurun dan angka kesembuhan penderita penyakit itu terus meningkat di Kota Padang.

"Sejak 1 September pertambahan kasus harian di Padang sudah di bawah 100 atau dua digit, ini berbeda dibandingkan (saat) puncak kasus pada Juli yang sempat mencapai 600 kasus baru sehari," katanya di Padang, dilansir Antara, Rabu, 15 September.

Ia mengatakan, persentase pasien COVID-19 yang sembuh juga meningkat hingga mencapai 97,7 persen dan jumlah penderita infeksi virus corona yang masih menjalani karantina atau perawatan tinggal 400 orang.

"Dari puncak kasus tertinggi mencapai 4.700 saat ini tinggal 400 orang atau turun cukup tajam," kata dia.

Selain itu, menurut dia, berdasarkan peta zonasi risiko tingkat lingkungan rukun tetangga (RT) pada pekan ke-36 tahun 2021 dari 3.424 RT ada 3.169 RT yang sudah berada di zona hijau (tanpa kasus COVID-19) dan 255 RT yang berada di zona kuning (zona risiko penularan rendah).

Tidak ada lingkungan yang berada di zona merah (zona risiko penularan tinggi) dan zona oranye (zona risiko penularan sedang).

Meski demikian, menurut Ferimulyani, masih ada beberapa wilayah kecamatan dengan angka kasus COVID-19 lebih dari 50 seperti Kuranji, Koto Tangah, dan Lubuk Begalung.

"Saya berharap kecamatan yang kasus COVID-19 masih tinggi menerapkan PPKM yang ketat dengan menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak, menghindari kerumunan, hingga mencuci tangan," katanya.

Dalam upaya mengendalikan penularan COVID-19, selain menggiatkan penyuluhan protokol kesehatan serta pemeriksaan dan pelacakan kasus pemerintah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi.

Ferimulyani mengatakan bahwa target vaksinasi COVId-19 di Kota Padang sebanyak 726.615 orang dan sampai saat ini jumlah sasaran yang sudah mendapat suntikan vaksin dosis pertama sebanyak 244.887 orang dan sasaran yang sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin sebanyak 147.812 orang.

Menurut dia, Dinas Kesehatan juga sudah mulai memvaksinasi pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas sebanyak 24.500 orang dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan kembali pembelajaran tatap muka.

Dia meminta para orang tua mengizinkan anak-anak mereka menjalani vaksinasi guna meminimalkan risiko penularan COVID-19 pada masa pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.