JAKARTA - Densus 88 Antiteror menyatakan terduga teroris berinisial S alias MT sempat menjadi anggota fundraising alias penggalang dana Perisai Nusantara Esa pada 2018. Perisai merupakan sayap organisasi Jamaah Islamiyah dalam bidang advokasi.
"Terduga S alias MT adalah anggota fundraising Perisai pada tahun 2018," ucap Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin dalam keterangannya, Senin, 13 September.
S alias MT juga terungkap merupakan oknum pegawai BUMN Kimia Farma. Saat ini S sudah dinonaktifkan dan terancam dipecat oleh Kimia Farma apabila terbukti bersalah.
S disebut memiliki peran pencari dana untuk jaringan JI. Pada 2020 S sempat menjadi Pembina Perisai Nusantara Esa. Dia juga tergabung ke dalam Tholiah Jabodetabek.
"Tholiah merupakan bidang pengamanan orang dan aset milik JI. Anggota Tholiah Jabodetabek saat kepemimpinan Hari," kata Aswin.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap empat orang terduga teroris di lokasi berbeda pada Jumat, 10 September. Diduga, empat orang ini merupakan kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Mereka antara lain, S, MEK, SH, dan AR.
Untuk terduga teroris MEK memiliki peran yang jauh lebih besar. Dia sempat menjabat sebagai ketua pengurus dan pembina.
Kemudian, terduga teroris SH yang tak hanya berperan sebagai penasehat atau Dewan Syuro di jaringan Jamaah Islamiyah. Sebab, dia juga merupakan anggota pembina Perisai pada 2017.
SH juga sempat mengikuti pelatihan militer. Tapi, tak dirinci kapan keterlibatannya dalam pelatihan tersebut.
"Pernah mengikuti latihan militer di Moro, Filipina Selatan," ungkap Aswin.
Kemudian yang terakhir berinisial AR. Dia pernah ditangkap pada tahun 2004 karena menyembunyikan AG alias M tersangka bom natal tahun 2000.