JAKARTA - Koalisi warga LaporCovid-19 mendapat laporan dari warga mengenai adanya vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk para keluarga pejabat elite dan aparat di salah satu perkantoran swasta di Jakarta.
Berdasarkan undangan yang dilaporkan warga anonim kepada LaporCovid-19, vaksinasi booster COVID-19 ini menggunakan jenis Moderna.
"Hari ini kami mendapat laporan adanya booster vaksin ketiga untuk keluarganya pejabat dan aparat di salah satu perkantoran swasta di jakarta, di Jalan Sudirman. Menariknya, informasinya itu jangan disebarkan ke orang lain," kata Co-inisiator Lapor Covid-19 Ahmad Arif dalam diskusi virtual, Rabu, 8 September.
Arif menyayangkan adanya penyimpangan vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat selain tenaga kesehatan. Sebab, saat ini distribus vaksin belum merata ke seluruh daerah.
"Ada proses penggunaan vaksin dosis ketiga diam-diam untuk kalangan elite. Sementara di sisi lain, masyarakat di luar Jawa, di daerah sangat kesulitan sekali mendapatkan vaksin," ungkap Arif.
BACA JUGA:
Arif menjelaskan, banyak warga di daerah dan di desa yang ingin mendapat suntikan vaksin. Namun, stok vaksin di daerahnya sering kali kosong.
Menurut dia, ketimpangan terhadap vaksinasi ini terjadi pada daerah seperti Lampung, Maluku Utara, Sumatera Barat. Cakupan vaksinasi di sana masih rendah, sekitar 12 persen hingga 16 persen.
"Sementara di Jakarta sudah lebih dari 100 persen (dosis pertama)," tutur dia.
Arif menganggap hal ini adalah sebuah ironi. Ketika ada laporan vaksinasi booster kepada kalangan elite, di saat yang bersamaan cukup banyak masyarakat yang kesulitan mendaftar dan dapat vaksin. Karenanya, ia meminta pemerintah mengusut penyimpangan vaksinasi ini secara serius.
"Ini menurut saya hal-hal yang harus ditindaklanjuti dengan sangat serius, karena menyangkut persoalan moral dan ketimpangan atau equity," ucapnya.