JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan pemerintah sedianya bakal menggelar peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-75 secara besar-besaran. Hanya saja, akibat pandemi COVID-19 peringatan ini terpaksa dibatalkan.
Pratikno mengatakan acara besar-besaran ini sedianya sudah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu. Bahkan, dia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mempersiapkan sejumlah acara termasuk karnaval yang akan melibatkan masyarakat internasional.
"Jadi Hari Kemerdekaan ke-75 rencananya kita lakukan besar-besaran. Kita negara besar enggak boleh kalah dengan yang lain. Tapi adanya pandemi merubah semuanya. Kita harus bekerja keras menyesuaikan acara yang sejak awal, termasuk karnaval internasional juga kita batalkan," kata Pratikno dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 6 Juli.
Meski tak berjalan seperti rencana awal, namun perayaan Hari Kemerdekaan RI ini harus berjalan dengan khidmat dan tetap harus menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar serta kokoh secara ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Selain itu, peringatan kemerdekaan ini harus tetap meriah dan diikuti masyarakat. Dengan catatan, semua kegiatan harus sesuai dengan Protokol COVID-19.
Dia meminta agar suasana kemeriahan menyambut Hari Kemerdekaan RI 2020 bisa ditunjukkan sejak 1 Juli mendatang. "Kami mengajak pemasangan logo dan tema Hari Kemerdekaan RI dipasang di jalan-jalan, di tempat umum, di sarana transportasi, di televisi, semua mulai muncul. Kami berharap partisipasi semua pihak," tegasnya.
BACA JUGA:
"Nanti pada 1 Agustus masuk pada bulan kemerdekaan apa yang dilakukan sejak bulan Juli akan diteruskan dengan pemasangan bendera merah putih di mana-mana," imbuhnya.
Tetap mempersilakan lomba 17-an digelar
Mensesneg juga mengatakan untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-75 secara meriah, masyarakat dipersilakan menggelar lomba seperti biasa. Hanya saja, dia meminta agar segala kegiatan perlombaan tersebut tetap sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Lomba-lomba di masyarakat tetap meriah, tetap mengikuti protokol kesehatan yang aman COVID," ungkap dia.
Sedangkan terkait upacara 17 Agustus yang setiap tahun dilakukan di Istana Merdeka, Pratikno mengatakan, upacara ini akan tetap diselenggarakan meski saat ini pandemi masih terjadi. Namun, jumlah pesertanya akan dibatasi.
Masyarakat juga bisa turut serta dalam kegiatan upacara tersebut. Bukan dengan hadir secara langsung seperti tahun sebelumnya tapi hadir secara virtual.
Untuk menyambut peringatan Hari Kemerdekaan ini, Pratikno juga mengatakan pemerintah saat ini tengah mengenalkan kebiasaan baru yaitu membiasakan masyarakat Indonesia untuk menghentikan kegiatannya selama lagu Indonesia Raya berkumandang, berdiri tegak, dan ikut mengumandangkan lagu tersebut.
"Kami harapkan dan kami mengajak seluruh pihak yang ada di pasar, di tempat umum, di sawah, di kampung-kampung ketika dikumandangkan lagu Indonesia Raya kami harapkan menghentikan kegiatannya," pungkasnya.