Bagikan:

JAKARTA - Penambahan kasus positif COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) masih tinggi. Hari ini saja, kasus positif di provinsi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa sebanyak 552 orang. Kemarin, kasus positif di Jatim sebanyak 413 orang.

Demikian disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto saat memaparkan perkembangan kasus COVID-19. Sementara kasus secara nasional, kata dia, kasus positif hari ini mencapai 1.607 orang. Jumlah ini dari 21.054 spesimen yang diperiksa di seluruh Indonesia.

"Jawa Timur menambahkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 552 kasus baru dan juga melaporkan ada 154 yang sembuh," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Minggu, 5 Juli.

Kemudian disusul oleh DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Tiga provinsi ini juga mengalami penambahan kasus yang cukup banyak. 

Sementara 18 Provinsi hanya melaporkan penambahan kasus di bawah angka 10. Kemudian, 7 Provinsi yang tidak terjadi penambahan kasus baru seperti Aceh, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, NTT, dan Gorontalo.

Dengan adanya beberapa daerah yang minim kasus positif, maka, jumlah kasus sembuh pun cukup banyak. Jika merujuk data yang ada, sekitar 886 orang dinyatakan sembuh secara nasional.

"Kasus sembuh dilaporkan sebanyak 886 sembuh. Sehingga totalnya menjadi 29.105 sembuh," kata Yuri.

Yuri mengklaim, tidak semua orang yang positif ini harus menjalani perawatan di rumah sakit. Bahkan dia sangat yakin sebagian besar dari kasus positif itu hanya menujukan gejala ringan.

"Sebagaian dari kasus positif ini justru tidak menunjukkan gejala yang diindikasikan untuk dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu langkah yang paling tepat untuk menangani kasus ini adalah melaksanakan isolasi secara mandiri dengan ketat," kata Yuri.

Kemudian, hari ini tercatat 82 orang meninggal akibat virus ini. Sehingga total orang menggal akibat virus corona sebanyak 3.171 orang.

"Kalo kita lihat angka kematian secara nasional, angka kita berada pada angka 5 persen. Ini pun relatif lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata dunia yang saat ini mencapai 4,72 persen," kata Yuri.

Sejak kasus ini ditemukan, setidaknya ada 453 Kabupaten/kota di 34 Provinsi telah terdampak. Selain itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) masih terus bertambah setiap harinya.

"Kemudian memantau dengan ketat, 39.928 orang ODP yang kita tengarai memiliki kontak dekat dengan kasus psoitif. Dan kita juga harus mengejar untuk memastikan kembali apakah pasien yang kita rawat dengan gejala COVID juga menjadi kasus yang psoitif konfirmasi atau tidak. Kita kenal dengan PDP sebanyak 13.767 orang," kata Yuri.