Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak percaya pada informasi salah atau hoaks mengenai vaksin COVID-19.

James menangkap ada kecendrungan dari warga untuk memilih-milih vaksin jenis apa untuk disuntikan. Misalnya, pendapat dari figur soal vaksin jenis A bagus. Sedangkan vaksin B berbahaya karena banyak yang menderita Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bahkan meninggal.

"Jangan langsung terpengaruh oleh pendapat-pendapat yang mengaku pakar tentang vaksin, dan data-data serta bukti ilmiah tentang vaksin tertentu," kata James dilansir dari Antara, Kamis, 2 September.

Menurutnya, pendapat-pendapat seperti itu jika dibiarkan liar maka pasti mempengaruhi masyarakat. Alhasil, pemerintah dan pemangku kepentingan diminta  melakukan komunikasi yang efektif, informasi yang jelas, lengkap dan mudah dipahami pada masyarakat. 

Tujuannya agar masyarakat memahami kualitas serta penting dan baiknya mendapat vaksin COVID-19.

James menuturkan pemerintah juga harus selalu menindak tegas para pakar yang tanpa dasar keilmuan kedokteran tentang vaksin selalu memberikan pernyataan tanpa data dan bukti ilmiah.

Penindakan tegas itu diperlukan agar pelaku tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang membuat masyarakat khawatir dan bingung tentang vaksin COVID-19, bahkan sampai menolak vaksinasi.

"Kedua upaya tersebut dilakukan seimbang agar tidak ada sikap memilih-milih vaksin dan bahkan menolak vaksin di tengah masyarakat," demikian James.