Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu 8 Juli. Dia datang dan keluar melalui pintu belakang Gedung KPK.

Kepada wartawan, Erick mengaku kedatangannya ke KPK untuk membahas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pembahasan itu dilakukan dengan jajaran pimpinan KPK.

Namun demikian, dia menolak merincikan materi pembahasan dengan KPK terkait dengan PEN. Dia memilih menghindar dari pertanyaan awak media dan meninggalkan Gedung KPK.

"Diskusi PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)," kata Erick Thohir singkat sambil naik ke mobil Alphard hitam berplat nomor RI 45 dan membawanya pergi dari Gedung KPK, Jakarta, Rabu 8 Juli.

Diketahui, beberapa waktu yang lalu Erick Thohir pernah mengungkapkan ada puluhan dugaan korupsi di tubuh BUMN yang merugikan negara. "Sekarang ini sudah ada 53 kasus korupsi yang saya temukan saat ini," kata Erick dalam webinar, Kamis, 2 Juli.

Mantan pengusaha ini menyebut Kementerian BUMN telah melakukan pemetaan terhadap perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan publik, bisnis, ataupun campuran dari keduanya. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango kemudian meminta Erick untuk melaporkan dugaan korupsi yang melibatkan pejabat BUMN.

"Sebaiknya Pak Erick enggak cuap-cuap saja. Beliau kan tahu alamat kantor KPK malahan tercatat sudah dua kali berkunjung ke kantor KPK," ungkap Nawawi.

Sementara PEN merupakan program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak COVID-19 di sektor ekonomi dan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 23/2020.