Jokowi: Indonesia Tengah Berkompetisi dengan 215 Negara di Dunia untuk Perangi COVID-19
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Twitter @jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut masa pagebluk COVID-19 di Indonesia belum bisa dipastikan akan selesai dalam waktu dekat. Bahkan, diprediksi kondisi seperti ini bisa berlangsung hingga tahun 2021.

Pernyataan tersebut diucapkan Jokowi saat memberikan amanat kepada seluruh pejabat negara dalam kegiatan memperingati Hari Lahir Pancasila, Senin, 1 Juni.

"Tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah, tahun ini atau bahkan tahun depan situasi (pagebluk COVID-19) yang sulit masih akan kita hadapi," ucap Jokowi.

Untuk itu, kata Jokowi, sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus berjuang untuk segara keluar dari masa sulit dan menata ulang segala sektor yang menurun akibat dampak COVID-19.

Bahkan, negara-negara terdampak di seluruh belahan dunia seolah berkompetisi melakukan berbagai cara untuk mengakhiri masa pagebluk COVID-19. Kemudian, memperbaiki semua sektor terutama ekonomi yang merosot tajam.

"Kita tidak sendirian, 215 negara di dunia berada dalam kondisi seperti kita semua dalam kesulitan (masa pagebluk) tapi kita juga harus menyadari semua negara tengah berlomba-lomba untuk menjadi pemenang, menjadi pemenang dalam pengendalian virus maupun menjadi pemenang dalam pemulihan ekonominya," papar Jokowi.

Namun, kata Jokowi, untuk ke luar dari masa sulit akibat COVID-19 bukanlah perkara mudah. Kreasi, inovasi, dan pemanfaatan peluang merupakan salah satu cara yang harus terus dilakukan.

Sehingga, lanjut dia, Indonesia bisa menjadi pemenang dalam kompetisi antara seluruh negara di dunia. "Kita tidak boleh berhenti berkreasi berinovasi dan berprestasi di tengah pagebluk COVID-19 ini," tegas Jokowi.

Penyebaran COVID-19 di Indonesia

Merujuk data dari Gugus Tugas Pecepatan Penanganan COVID-19, angka kasus positif secara nasional memang terus bertambah setiap harinya. Berdasarkan data per 31 Mei, sebanyak 26.473 dinyatakan positif COVID-19.

Kemudian, untuk jumlah pasien meninggal mencapai 1.613 pasien. Sementar, 7.308 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Dengan jumlah tersebut, Indonesia menempati urutan ke-31 dalam penambahan kasus positif di seluruh dunia. Sedangkan untuk urutan teratas ditempati Amerika Serikat, Brasil, dan Rusia.

Sejauh ini, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya memberlakukan kebijakan untuk menekan angka penyebaran. Pembatan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi salah satu upaya yang dilakukan. Kemudian, kebijakan yang akan mulai diberlakukan adalah dengan menerapkan konsep kenormalan baru.