Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk Teuku Sahir Syahali mengaku pihaknya mengalami kerugian Rp392 miliar sepanjang tahun 2020. Hal ini disebabkan tutupnya tempat wisata selama berbulan-bulan pada masa PSBB maupun PPKM.

Pendapatan Ancol pada tahun 2020 sebesar Rp414 miliar. Angka ini anjlok 70 persen jika dibandingkan pada pendapatan tahun 2019 sebesar Rp1,3 triliun. Bila menghitung beban operasional yang dikeluarkan, Ancol merugi ratusan miliar rupiah sepanjang tahun 2020.

"Profitabilitas pada tahun 2019 dengan laba sebesar Rp230 miliar, turun menjadi rugi Rp392 miliar pada tahun 2020," kata Sahir dikutip dari laman resmi Ancol, Senin, 30 Agustus.

Kemudian, kunjungan ke kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol sepanjang tahun 2020 anjlok 76 persen, dari 18 juta pengunjung pada tahun 2019 menjadi 4,5 juta pengunjung pada tahun 2020.

Begitu pula dengan wahana-wahana yang berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol seperti Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Ocean Dream Samudra, dan Atlantis Water Adventures juga ikut mengalami penurunan signifikan.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi industri sektor rekreasi. Begitupun Jaya Ancol yang selama ini mempunyai backbone pendapatan dari sektor rekreasi, juga terkena dampak yang signifikan," ungkap Sahir.

Meskipun kinerja keuangan Ancol tidak terlalu menggembirakan, Sahir mengklaim perusahaannya tetap mempertahankan komitmennya dengan tidak melakukan lay off (pemecatan) kepada karyawan Ancol.

Manajemen Ancol juga mempertahankan posisi free cashflow untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan dan menjaga credit rating dari Pefindo di single A, sehingga termasuk dalam investment grade.

"Untuk dapat bertahan di masa pandemi, manajemen melakukan beberapa hal untuk melakukan efisiensi cashflow, di antaranya dengan penerapan strategi basic cost. Di mana, biaya yang dikeluarkan hanya yang benar-benar untuk keselamatan pengunjung, penjadwalan ulang semua proyek dan fokus untuk penyelesaian proyek Symphony of The Sea (kawasan pantai timur)," pungkasnya.