15 Juta Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Datang Lagi Hari Ini
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Tangkapan Layar)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia kembali menerima kedatangan sekitar 15 juta vaksin merek Sinovac asal China dan AstraZeneca asal Inggris pada, Senin, 30 Agustus. Vaksin tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan kontainer khusus.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, rincian vaksin yang datang pada hari ini sejumlah 1.086.000 dosis vaksin jadi merek AstraZeneca, 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac, dan 9,2 juta dosis bulk vaksin Sinovac.

"Kehadiran vaksin ini adalah merupakan kedatangan tahap ke-43, ke-44, dan ke-45 dan masih akan kedatangan vaksin-vaksin berikutnya. Semua ini adalah sebagai bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional," kata Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Senin, 30 Agustus.

Per tanggal 29 Agustus 2021, capaian vaksinasi dosis pertama sebanyak 29,60 persen atau 61.654.676 orang yang telah divaksin dosi pertama. Sementara, vaksinasi dosis kedua sebanyak 16,73 perse atau 34.858.000 orang.

Muhadjir mengajak semua pihak, baik itu organisasi organisasi sosial kemasyarakatan, para tokoh-tokoh keagamaan dan tokoh masyarakat, peran swasta, pelaku usaha, organisasi-organisasi swadaya masyarakat, dan volunteer untuk terus saling bahu-membahu demi suksesnya vaksinasi nasional.

"Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk segera ikut mensukseskan program vaksinasi ini, dengan segera datang ke lokasi lokasi pelaksanaan vaksinasi. Jangan pilih vaksin karena semua vaksin sama dan berkhasiat dan insyaallah semuanya juga halal," ucap Muhadjir.

Lebih lanjut, Muhadjir menuturkan dalam waktu mendatang, masyarakat akan hidup berdampingan dengan COVID-19. Oleh karenanya, Ia meminta masyarakat memanfaatkan berbagai kemampuan agar tetap produktif di masa pandemi.

"Perlu kerja sama yang terus diperketat dipererat, seluruh elemen bangsa dengan menerapkan protokol kesehatan dan memanfaatkan semua kemampuan kita, termasuk teknologi digital guna mempercepat pemulihan bidang kesehatan, pemulihan di bidang ekonomi terutama di sektor produktivitas, serta untuk mengakhiri pandemi ini," pungkasnya.