JAKARTA - Sebuah wahana roller coaster di Jepang, yang dikatakan memiliki akselerasi tercepat di dunia, telah ditutup tanpa batas waktu menyusul laporan bahwa banyak pengendara mengalami cedera serius.
Mengutip BBC 26 Agustus, Taman hiburan Fuji-Q Highland, tempat di mana wahana ini berada mengatakan, empat pelanggan mengalami patah tulang di wahana "Do-Dodonpa" antara Desember 2020 dan Agustus 2021.
Sementara, penumpang yang lain telah melaporkan mengalami patah tulang leher, dada dan tulang. Dalam sebuah pernyataan, pihak taman mengatakan wahana itu telah ditutup 'karena perbaikan keamanan'.
Sementara itu, menanggapi peristiwa ini, Gubernur Yamanashi, Kotaro Nagasaki mengkritik pihak pengelola, dengan menyebut gagal melakukan tindakan pencegahan
"Jika mereka telah melaporkannya lebih awal dan mengambil tindakan yang tepat, beberapa kecelakaan mungkin dapat dicegah," ujar kata Nagasaki dalam keterangan pers 20 Juli, melansir The New York Times.
Menurut Pemerintah Prefektur Yamanashi, empat insiden tersebut terjadi antara laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 30-50 tahun. Semua memiliki "cedera signifikan", termasuk patah tulang leher dan patah tulang belakang dada.
Fraktur tulang belakang dada dapat memerlukan hingga tiga bulan di rumah sakit. Meskipun cedera terjadi selama periode delapan bulan antara Desember dan Agustus, mereka baru dilaporkan ke pejabat pekan lalu.
Sementara itu, sansei Technologies, perusahaan yang berbasis di Osaka yang membangun rollercoaster, mengeluarkan permintaan maaf kepada semua pengendara yang terluka.
Perusahaan memperingatkan, hubungan antara cedera dan perjalanan 'tidak dikonfirmasi' dan mereka sekarang akan menunggu kesimpulan dari penyelidikan oleh pemerintah daerah.
Terpisah, Juru bicara Fuji-Q Highland, Kimie Konishi mengungkapkan, pihak operator langsung melakukan pemeriksaan jalur dan kecepatan roller coaster setelah ada laporan pengunjung cedera. Namun, tidak ditemukan adanya masalah.
Pertama kali dibuka pada 2001, wahana ini direnovasi pada 2017 dan mampu melaju dari 0 hingga 180 km/jam (112 mph) hanya dalam waktu 1,56 detik. Pihak pengelola taman mencatat, ini adalah laporan cedera pertama sejak wahana itu beroperasi dua dekade lalu.
BACA JUGA:
Terlepas dari dampak pandemi virus corona di Jepang dan peningkatan kasus yang signifikan baru-baru ini. Taman hiburan ini telah dibuka sejak Juni 2020.
Untuk diektahui, Fuji-Q Highland adalah salah satu dari banyak taman yang berusaha membatasi pengunjung, hanya membuka kembali atraksi luar ruangan.