Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat ini angka kasus aktifnya lebih rendah dari kasus aktif dunia. Sebelumnya, kasus aktif Indonesia dalam beberapa minggu terakhir lebih tinggi dari dunia.

Pada tanggal 20 Agustus lalu, kasus aktif COVID-19 Indonesia sebesar 7,3 persen. Sementara, kasus aktif dunia sebesar 8,43 persen.

"Akhirnya pada tanggal 20 agustus kemarin, untuk pertama kalinya persentase kasus aktif Indonesia kembali lebih rendah dari kasus aktif dunia," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa, 24 Agustus.

Wiku menurunkan, penurunan kasus aktif di indonesia ini terjadi cukup signifikan jika dibandingkan pada pekan sebelumnya, yakni dari 384.807 kasus menjadi 306.760 kasus atau turun lebih dari 78.000 kasus.

Penurunan pada kasus aktif dikontribusikan dari 32 provonsi. Ini artinya, hanya terdapat 2 provinsi yang alami kenaikan kasus aktif dan penurunan kesembuhan.

Dari 32 provinsi yang mengalami penurunan kasus aktif, penurunan paling besar terjadi di DI Yogyakarta yang turun 6,75 persen. Kemudian, Kalimantan Barat turun 6,18 persen, Gorontalo turun 5,78 persen, Sulawesi Tengah turun 5,64 persen, dan Papua Barat turun 5,39 persen.

Wiku juga menyebut 32 provinsi ini mengalami kenaikan angka kesembuhan. Angka kesembuhan kenaikan paling tinggi terkadi di DI Yogyakarta yang naik 6,69 persen, Kalimantan barat naik 6,06 persen, Papua Barat naik 5,54 persen, Sulawesi tengah naik 5,52 persen, Gorontalo naik 5,48 persen, dan NTT naik 5,37 persen.

"Saya apresiasi kepada 5 provinsi ini karena telah berhasil menyumbangkan penurunan kasus aktif tertinggi dan di saat bersamaan peningkatan kesembuhan tertinggi pula," ucap Wiku.

"Adanya perkembangan yang baik pada indikator kasus aktif dan kesembuhan ini adalah kabar baik yangperlu kita terus pertahankan. Kasus aktif dan kesembuhan tidak akan mengalami penurunan apabila tidak ada kerja sama yang baik dari seluruh pihak," jelasnya.