Jokowi: Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Kasus Aktif Dunia
Presiden Jokowi/Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumumkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia lebih rendah jika dibandingkan dengan angka kasus aktif dunia. Berdasarkan data yang dimilikinya, per Minggu, 25 Oktober jumlah kasus aktif di Indonesia berada di kisaran angka 16 persen.

"Per 25 Oktober 2020 saya mencatat kasus aktif di Indonesia berada di angka 16,08 persen. Ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,72 persen. Ini penting sekali disampaikan ke publik," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 26 Oktober.

Selain mengumumkan angka kasus aktif, Jokowi juga menyampaikan persentase angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia. Meski mengalami penurunan, kata Jokowi, angka rata-rata kasus yang berakhir pada kematian masih sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia.

"Dibandingkan bulan lalu, rata-rata kematian di Indonesia juga menurun dari 3,83 persen menjadi 3,41 persen meski ini masih sedikit lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 2,68 persen," tegasnya.

Sedangkan untuk rata-rata kesembuhan, kata Jokowi, persentase Indonesia saat ini sudah melebihi rata-rata dunia yang angkanya berada di 73,60 persen yaitu 80,51 persen.

"Tiga hal ini saya kira perlu diketahui oleh kita semua. Sehingga kerja keras yang dilakukan kita semua betul-betul menghasilkan angka-angka yang saya sampaikan tadi," tuturnya.

Sebelumnya,  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data perkembangan penanganan COVID-19. Berdasarkan pemeriksaan terhadap 33.797 spesimen, ditemukan 3.732 kasus positif baru.

"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 389.712 orang," dikutip dari data Kemenkes, Minggu, 25 Oktober.

Sementara untuk kasus sembuh bertambah 4.545, dengan begitu total keseluruhan menjadi 313.764 orang yang sembuh dari COVID-19. Sedangkan, kasus meninggal bertambah 94 sehingga menjadi 13.299 orang.

Di sisi lain, untuk data provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak berada di DKI Jakarta. Berdasarkan data, sebanyak 771 orang di ibu kota dinyatakan positif COVID-19. Sehingga total warga yang telah terjangkit menjadi 100.991 orang.

Kemudian, provinsi lain dengan angka penambahan kasus positif tinggi masih berada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua provinsi itu sama-sama bertambah 356 kasus positif. 

Sementara itu, provinsi dengan kasus sembuh terbanyak juga ditempati DKI Jakarta dengan 1.229 kasus. Kemudian, Jawa Barat dengan 467 kasus serta Jawa Tengah dengan 363 kasus.

Sejauh ini ada 6 provinsi yang melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Di antaranya, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Bangka Belitung. Kemudian, ada 2 provinsi yang tanpa kasus positif yakni, Kalimantan Barat dan Maluku Utara.

Selain itu, jumlah spesimen yang sudah diperiksa mencapai 4.327.144. Rinciannya, sebanyak 4.245.714 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 81.430 spesimen menggunakan tes cepat molekuler (TCM).

"Jumlah hasil positif per jumlah spesimen yang diperiksa (positivity rate) sebanyak 14,3 persen," tulisnya.