Bagikan:

JAKARTA - Pernyataan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono viral di media sosial. Bupati Budhi menyeret nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menjelaskan penerapan PPKM Darurat yang dapat menekan laju COVID-19.

Pernyataan Bupati Budhi ramai-ramai dikecam warganet karena menyinggung marga dari Luhut. Salah satunya datang dari mantan politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

"Bupati Banjarnegara ini TIDAK PUNYA ETIKA sama sekali. Tidak punya rasa hormat kepada seorang Menteri yg mendapat tugas dr Presiden," tegas Ferdinand lewat Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3 sambil me-retweet video pernyataan bupati, Senin, 23 Agustus.

"Bukan hanya itu, tp Bupati ini MELECEHKAN MARGA PANJAITAN (BATAK) menyebut marga itu dgn kata PENJAIT. Kurang ajar..!" 

Tangkap layar cuitan Ferdinand Hutahaean

Isi dari pernyataan Bupati Budhi lewat video viral itu yakni PPKM berhasil menekan angka COVID di Banjarnegara.

"Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 peren, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri. Dan dilaksanakan rapat sama menteri siapa, penjahit. Yang orang Batak itu,?" kata Bupati Budhi.

Awak media yang ada di lokasi lalu menjawab. "Pak Luhut Binsar Pandjaitan." 

"Ya, bapak penjait lah intinya," balas Bupati Budhi. Bupati Budhi lalu menjelaskan lagi capaian selama penerapan PPKM.

"Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM Level 3 dan Level 4, ternyata dengan pembagian jaring pengaman sosial itu sangat efektif dan efisien," ujarnya. 

Bupati Budhi beberapa kali menyebut menteri penjait dalam penjelasan selanjutnya. 

"Waktu PPKM Darurat itu 99 persen (BOR-nya), zoma merah hampir campur hitam. Setelah instruksi Mendagri dan sesuai saran Pak Presiden dan semua dijabarkan Menteri Penjahit itu, Ruhut Penjahit itu, saya laksanakan instruksinya," ujar Bupati Budhi.