JAKARTA - Sebanyak 1,56 juta dosis vaksin COVID-19 merek Pfizer dan 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca baru saja tiba di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan, hingga akhir tahun ini pemerintah akan mampu mendatangkan sebanyak 50 juta dosis vaksin Pfizer serta 20-30 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui pembelian jalur komersial.
“Diharapkan sampai akhir tahun kita bisa memperoleh 50 juta dosis dari Pfizer secara business to business, sekitar 20-30 juta vaksin business to business dari AstraZeneca, untuk melengkapi 175 juta dosis vaksin Sinovac,” kata Budi dalam keterangan pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Jumat, 20 Agustus.
Selain melalui jalur komersial, pemerintah juga mendatangkan vaksin melalui skema kerja sama multilateral dan bilateral, salah satunya adalah melalui Aliansi Vaksin GAVI yang didukung oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
“Dari GAVI kita sudah menerima vaksin AstraZeneca di awal dan kita akan juga menerima vaksin Pfizer dan Sinovac yang rencananya akan di kita terima mulai bulan ini juga,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Diketahui sebelumnya, sebanyak 1,56 juta dosis vaksin Pfizer dan 450 ribu dosis AstraZeneca tiba di Bandara Soekatno Hatta pada Kamis, 19 Agustus malam.
Vaksin Pfizer yang baru tiba ini didatangkan lewat jalur komersial (business to business). Sementara, 450 ribu AstraZeneca merupakan dukungan dari Pemerintah Belanda melalui kerja sama bilateral.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, pemerintah akan terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi masyarakat Indonesia demi segera tercapainya kekebalan komunal atau herd immunity.
“Pemerintah juga telah melakukan pembelian 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang telah tiba tadi siang. Kemudian 567.500 dosis vaksin AstraZeneca dan lima juta vaksin Sinovac yang akan diterima besok. Pemerintah akan terus meningkatkan ikhtiar guna menjamin pasokan vaksin untuk kebutuhan rakyat Indonesia,” jelas Retno.