Risiko Kematian Tinggi, Kota Malang Mulai Vaksinasi Ibu Hamil
Seorang ibu hamil menerima suntikan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Brawijaya, di Kota Malang, Jawa Timur/ Antara

Bagikan:

JAKARTA - Kota Malang memulai pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil untuk meminimalisasi risiko terpapar virus corona bagi kelompok rentan tersebut.

Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Malang dr Sutrisno mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19, kasus kematian ibu hamil akibat terpapar virus corona mengalami kenaikan.

"Risiko ibu hamil terpapar COVID-19, itu sama besarnya dengan masyarakat umum lainnya. Sehingga, kita prioritaskan untuk segera mendapatkan vaksinasi," kata Sutrisno di Kota Malang, Jawa Timur dilansir Antara, Kamis, 19 Agustus.

Sutrisno menjelaskan ibu hamil yang terpapar COVID-19 memiliki risiko sepuluh kali lipat dibandingkan saat seseorang yang tidak hamil dan terpapar virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu.

Ia menambahkan kondisi rentan yang dialami oleh para ibu hamil tersebut, pada masa kehamilan 13-33 pekan. Pada waktu tersebut, kondisi tubuh dan imun ibu hamil cenderung mengalami penurunan.

Oleh karena itu, lanjutnya, vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil perlu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan imun tubuh mereka agar bisa meminimalisasi gejala berat yang timbul jika terpapar virus corona.

"Hamil itu faktor pemberat. Karena pada saat hamil membuat daya tahan tubuh sang ibu turun, dan ketika terpapar COVID-19 akan lebih berat," katanya.

Pada pelaksanaan vaksinasi kali ini, ada 50 orang ibu hamil yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Vaksin yang diberikan kepada para ibu hamil tersebut, adalah vaksin Sinovac. Vaksinasi akan diberikan sebanyak dua dosis secara bertahap.

Para ibu hamil yang menjalani vaksinasi COVID-19 juga harus melewati beberapa tahapan pemeriksaan kesehatan seperti masyarakat lainnya. Jika lolos tahap pemeriksaan, ibu hamil akan menerima suntikan vaksin Sinovac.

Tercatat, secara keseluruhan di Kota Malang ada 13.719 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 11.563 orang dilaporkan telah sembuh, 991 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.