Meremehkan Menko Luhut 'Kosong di Mata Saya,' Ustaz Yusus Martak Disemprot Ferdinand Hutahaean
Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean (Youtube Ferdinand Hutahaean)

Bagikan:

JAKARTA - Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean geram dengan pernyataan yang disampaikan salah satu tokoh 212, Ustaz Yusuf Martak terhadap Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP). 

Menurut Ferdinand, kiprah Luhut untuk Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi karena bermanfaat untuk Indonesia. Berbeda dengan Yusuf Martak yang kerjanya hanya demo-demo semata.

"LBP sudah pertaruhkan nyawanya membela NKRI dalam perang atas nama Merah Putih. Telah memberi pekerjaan pada banyak orang, dan memberi jalan pendidikan bg banyak anak2 bangsa," kata Ferdinand lewat cuitan di Twitter, @FerdinandHaean3.

"Ada yg tau Yusuf Martak lakukan hal baik apa utk negara ini? Kalau bikin gaduh dgn demo2nya sy tau," sindir Ferdinand. 

Tangkap layar Twitter @FerdinandHaean3

Sindiran keras dilontarkan salah satu tokoh 212, Ustaz Yusuf Martak kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Yusuf Martak heran kenapa ada kesan ketakutan kepada Menko Luhut.

"Kenapa sih cuma LBP (Luhut Binsar) saja enggak ada yang berani? Apa sih kelebihan LBP? LBP enggak ada apa-apanya, kosong di mata saya! Maafin iya bukan saya arogan," tegas Yusuf Martak dilansir dari kanal Youtube Eggi Sudjana, Selasa, 7 September.

Sindiran Yusuf Martak disampaikan dalam peluncuran Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) di Kramat Jati, kemarin. Selain Yusuf Martak, hadir pula beberapa tokoh 212 seperti Babe Haikal Hasan, Youtuber Babe Aldo.

Awalnya Yusuf Martak menjelaskan latar belakang berdirinya Majelis Penderitaan Rakyat. Dia geram karena DPR maupun MPR terlihat mandul dalam mengakomodir kepentingan rakyat. Tidak ada hal berarti yang dilakukan legislatif untuk kebaikan rakyat.

Kekayaan negara digerus habis, sumber daya alam 'dirampok.' Lantas apa yang dilakukan oleh lembaga perwakilan rakyat tersebut. Selain itu, Yusuf Martak juga menyinggung perpanjangan demi perpanjangan PPKM yang dilakukan pemerintah.

Ironisnya, dengan keadaan PPKM dimana terjadi pembatasan sana sini, pemerintah justru memasukan tenaga kerja asing ke Indonesia.

"Saya tidak peduli lagi kok, apa sekarang seorang menteri bisa menguasai seluruh tugas dan jabatan? Berarti kabinet yang lain mandul. Memang sengaja dipasang orang-orang mandul semuanya, contoh seperti Menkes Terawan, kenapa begitu berbeda pendapat langsung disingkirkan dan kenapa penggantinya tidak lebih hebat dari dokter Terawan? "Ini semua hanya siasat, ini negara mau dibawa kemana?" tegas Yusuf Martak.

BACA JUGA: