JAKARTA - Sebuah jembatan baru yang akan menghubungkan sistem perkeretaapian Rusia dan China selesai dibangun pada 17 Agustus 2021, tujuh tahun setelah peletakan batu pertama yang banyak digembar-gemborkan.
Mengutip CNN 20 Agustus, nama lengkap strukturnya adalah Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye China-Rusia. Jembatan ini menghubungkan Tongjiang, kota di Provinsi Heilongjiang timur laut jauh China, dengan Nizhneleninskoye, sebuah kota di seberang perbatasan dengan Rusia di sepanjang tepi Sungai Amur.
Ibu Kota Provinsi Heilongjiang adalah Harbin, yang terkenal dengan festival salju dan es tahunannya. Dengan sendirinya, jembatan ini dapat menghubungkan jaringan kereta api timur laut China dengan Kereta Api Siberia Rusia.
Jembatan ini memiliki panjang 2.215 meter (7.300 kaki) dan memakan waktu pembangunan selama tujuh tahun. Kedua negara mengadakan upacara peletakan batu pertama pada Februari 2014. Struktur jembatan selesai pada 2019 dan bagian akhir lintasan diletakkan pada 17 Agustus lalu.
Mayoritas jembatan sepanjang 1.886 meter (6.200 kaki) berada di sisi Cina. Jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye bukan satu-satunya jembatan yang menghubungkan dua negara terbesar di dunia. Sebuah jembatan jalan, yang dapat dilalui angkutan reguler dengan truk, diresmikan pada 2019 lalu, menghubungkan Heihe di China dan Blagoveshchensk di Rusia.
Kedua kota ini juga sedang mengerjakan apa yang akan menjadi kereta gantung lintas batas pertama di dunia, yang dirancang oleh arsitek Belanda UNStudio. Ketika selesai, itu akan dapat mengangkut wisatawan dari satu sisi ke sisi lain dalam waktu kurang dari delapan menit.
Selain itu, Mohe, kota paling utara yang tertutup lapisan es di China, akhirnya terhubung melalui jalan raya ke Beijing pada 2019.
Untuk diketahui, jembatan Tongjiang-Nizhneleninskoye adalah proyek terbaru yang diselesaikan di bawah inisiatif Sabuk dan Jalan ambisius China, yang bertujuan untuk, antara lain, menghubungkan Eurasia melalui infrastruktur.
BACA JUGA:
Partai Komunis China (PKT) yang berkuasa telah menyatakan, tujuan untuk memungkinkan pergi dari China ke London melalui kereta api, yang menjadikan jembatan ini sebagai langkah penting berikutnya dalam perjalanan yang lebih panjang melintasi benua.
Menurut Radio Nasional China, dengan selesainya jembatan, jarak transportasi kereta api dari provinsi Heilongjiang China ke Moskow melalui Tongjiang akan dipersingkat 809 kilometer (500 mil), memotong 10 jam waktu transportasi. Jembatan tersebut dilaporkan dapat menangani 21 juta metrik ton kargo per tahun.