JAKARTA - Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) akan mencalonkan Ismail Sabri Yaakob sebagai calon perdana menteri mereka setelah pertemuan dewan tertinggi pada Selasa malam kemarin.
"Hanya satu nama yang akan dicalonkan sebagai calon perdana menteri oleh anggota parlemen di UMNO / BN (Barisan Nasional), dan itu adalah Ismail Sabri," cuit Sekjen partai Ahmad Maslan di Twitter seperti mengutip CNA Rabu 18 Agustus.
Dia menambahkan, ini adalah keputusan kolektif oleh presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi, wakil presiden Mohamad Hasan, penasihat BN sekaligus mantan perdana menteri Najib Razak serta anggota dewan tertinggi UMNO lainnya.
Ismail Sabri menjabat sebagai wakil perdana menteri di Kabinet Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri pada Hari Senin. Anggota parlemen Bera juga menjadi menteri pertahanan.
"Kami telah melampaui jumlah yang dibutuhkan (untuk meraih dukungan mayoritas)," klaim Tajuddin.
Hingga Rabu pagi, baik Bersatu maupun PAS belum mengonfirmasi apakah mereka akan mencalonkan Ismail Sabri sebagai calon perdana menteri mereka.
Setelah pengunduran diri Muhyiddin, semua anggota parlemen diminta untuk menyerahkan surat pernyataan ke Istana Negara, untuk menyatakan seseorang yang mereka dukung untuk menjadi perdana menteri berikutnya pada pukul 4 sore pada hari Rabu.
Kandidat perdana menteri perlu meyakinkan penguasa, mereka kemungkinan mendapat dukungan mayoritas dari Majelis Rendah, yang saat ini memiliki 220 anggota parlemen dan dua kursi kosong.
The Star telah melaporkan, pertemuan khusus para penguasa Melayu akan diadakan pada Hari Jumat, di mana Raja Malaysia kemungkinan besar akan mengumumkan keputusan dari 220 anggota parlemen, sehubungan dengan siapa perdana menteri berikutnya.
Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) akan mencalonkan presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim sebagai calon perdana menteri mereka. PH, yang terdiri dari PKR, Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Parti Amanah Negara (Amanah), memiliki 88 anggota parlemen.
Seperti melansir The Malay Mail, sumber yang mengetahui negosiasi tersebut terkait pencalonan ini melaporkan, Anwar saat ini memiliki 105 anggota parlemen federal di pihaknya.
Laporan itu menambahkan, Anwar didukung oleh Parti Warisan Sabah serta partai-partai oposisi dan kandidat independen lainnya. Namun, ia masih kekurangan mayoritas sederhana dari 111 anggota parlemen yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan baru.
Selasa sore kemarin, Anwar mengatakan partai politik Malaysia telah mencapai konsensus untuk menghentikan politik lama, menambahkan Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menyerukan para pemimpin partai untuk bergerak menuju politik baru yang membawa perdamaian dan kerukunan bagi umat.
Di bawah bentuk politik baru, mereka yang meraih kemenangan tidak bisa menindas mereka yang kalah, seperti yang telah terjadi, katanya.
"Oleh karena itu perlu ada mobilisasi upaya dari semua pihak, dengan pemahaman baru, konsensus baru untuk bekerja sama menangani COVID-19 dan mengangkat kembali perekonomian negara," tukasnya.
Ia menambahkan, ada konsensus di antara mereka yang hadir di audiensi kerajaan untuk menghentikan politik lama yang melelahkan dan membosankan, kata Anwar.
"Masalahnya bukan hanya tentang penunjukan perdana menteri baru, tetapi yang lebih penting, seperti yang ditekankan oleh raja dan wakil raja, untuk bergerak menuju bentuk politik baru yang lebih damai dan harmonis bagi rakyat," tambahnya.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Selasa kemarin para pemimpin partai politik menuju ke istana nasional untuk audiensi kerajaan, ketika raja memulai proses untuk mengidentifikasi perdana menteri baru setelah pengunduran diri Muhyiddin Yassin.
Di antara mereka yang terlihat memasuki istana adalah presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu Ahmad Zahid Hamidi, sekretaris jenderal Parti Pribumi Bersatu Malaysia Hamzah Zainudin, wakil presiden Parti Islam Se-Malaysia Tuan Ibrahim Tuan Man dan presiden Parti Pejuang Tanah Air Mukhriz Mahathir.