Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Kalimantan Selatan Naik Dua Kali Lipat
Pemakaman Pasien COVID-19/Antara

Bagikan:

JAKARTA - Jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di wilayah Kalimantan Selatan kembali bertambah dengan mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat.

“Kalau kita lihat di level provinsi, Kalimantan Selatan ini angka kematiannya seminggu terakhir naik dua kali lipat,” kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas) Dewi Nur Aisyah dilansir Antara, Kamis, 12 Agustus.

Dewi mengungkapkan, jumlah kasus kematian di Kalimantan Selatan saat ini bertambah menjadi 258 kasus, dari seminggu sebelumnya yang berjumlah 126 kasus.

Jawa Tengah kemudian menempati posisi kedua dengan bertambahnya jumlah kematian sebanyak 4,1 persen atau sejumlah 2.918 kasus. Sebelumnya, kasus kematian di Jawa Tengah berjumlah 2.803 kasus.

“Ketiga adalah Riau naik 23,3 persen, Sumatera Utara ini juga naik angka kematiannya menjadi 41,5 persen,” kata Dewi saat mengungkapkan provinsi yang mengalami peningkatan kasus kematian tertinggi.

Selanjutnya dia menyatakan bahwa Kepulauan Bangka Belitung ikut mengalami kenaikan jumlah kasus kematian sebesar 34,4 persen atau menjadi 172 kasus.

Dewi menjelaskan jumlah kasus kematian bila dilihat secara angka memang tidak terlalu tinggi, karena evaluasi kematian tersebut dilakukan oleh pihaknya secara per minggu.

“Tapi secara angka memang tidak terlalu tinggi, karena pekan terakhir sudah mulai turun trennya seperti itu. Tapi kematian kita evaluasi lagi secara pekanan, kalau kita lihat angka dari tgl 1 Juli hingga 4 Agustus ini masih naik terus. Di mana angka kematian dalam seminggu terakhir per tanggal 29 Juli sampai 4 Agustus itu diangka 11.977,” ujar Dewi.

Berdasarkan data milik Satgas COVID-19, dalam seminggu ini masih terdapat 11.562 kasus dengan rata-rata angka kematian harian ada di angka 1.652.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa terhitung sejak tanggal 5 hingga 11 Agustus 2021, jumlah kematian akibat COVID-19 telah mengalami penurunan walaupun hanya dalam jumlah sedikit.

“Kita harus highlight lagi, sebetulnya kematian itu tidak langsung terjadi berbarengan dengan kasus kematian turun. Jadi memang kita harus tarik nafas dulu nih untuk menurunkan angka kematian,” kata dia mengimbau masyarakat di setiap daerah agar tetap mematuhi protokol kesehatan.