Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan kasus positif COVID-19 telah menurun selama tiga minggu berturut-turut. Seminggu terakhir, kasus positif minggu ini juga turun hampir 50 ribu kasus dari minggu lalu.

"Pada kasus positif mingguan, di minggu ini kembali terjadi penurunan kasus dari minggu sebelumnya 273.891  menjadi 225.635, atau turun sebesar 48.256 kasus," kata Wiku dalam tayangan Youtube sekretariat Presiden, Selasa, 10 Agustus.

Selain penurunan kasus positif mingguan, kasus aktif di tingkat nasional juga turun selama 2 minggu berturut-turut. Di mana, di minggu ini turun 17 persen dari puncak pada tanggal 25 Juli lalu.

Namun, kata Wiku, penurunan kasus saat ini belum cukup untuk kembali ke kondisi sebelum terjadinya lonjakan kasus pada akhir Juni lalu. Sebab, kasus harian saat ini masih sekitar 4-7 kali lipat dari sebelum lonjakan kasus.

"Kasus harian kita berkisar di angka 5.000 sampai dengan 7.000 kasus, sedangkan saat ini masih berada di angka 20.000 sampai dengan 40.000," ucap dia.

Secara rinci, Wiku menjelaskan masih ada beberapa provinsi yang menunjukkan kenaikan kasus positif yang cukup tinggi meskipun kasus secara nasional telah menurun.

Memasuki minggu ke 6 PPKM Level 1 sampai dengan 4, terdapat 5 provinsi yang menjadi penyumbang kasus tertinggi, di antaranya Nusa tenggara timur yang naik 2.303 kasus, Sulawesi tengah naik 1.733, Bangka Belitung naik 982 kasus, Kalimantan Selatan naik 624 kasus, dan Sumatera barat naik 587 kasus.

Selain itu, kenaikan kasus aktif tertinggi di tingkat provinsi juga disumbangkan oleh provinsi yang hampir sama dengan penyumbang kasus positif tertinggi, yakni Sumatera Utara, Sulawesi tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.

"Untuk provinsi yang sampai saat ini kenaikan kasusnya terbilang paling tinggi serta provinsi lainnya yang masih mengalami kenaikan, dimohon gubernur dan wali kota serta Bupati di bawahnya untuk sekarang juga mengantisipasi bergerak mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya masing-masing agar kasus yang naik ini dapat segera dikendalikan," pungkasnya.