JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta setiap puskesmas menyediakan tabung oksigen yang bisa digunakan untuk pasien COVID-19 yang isolasi mandiri (Isoman).
Hal ini disampaikan Menko Muhadjir saat melaksanakan monitoring evaluasi penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebab, banyak pasien isoman meninggal setelah mengalami perburukan dan dibawa ke rumah sakit dalam keadaan parah.
"Angka kematian dari yang isolasi mandiri datang ke RS juga masih tinggi di sini. Belajar dari Jawa, tadi saya minta oksigen kecil yang ukuran 6 m3 harus didistribusikan ke level paling bawah yaitu pada tingkat puskesmas," kata Muhadjir dalam pesan elektronik yang diterima, Jakarta, Kamis, 5 Agustus.
Dia juga mengimbau kepada perusahaan yang punya cadangan tabung oksigen dapat meminjamkan dahulu kepada produsen ataupun vendor lain. Tujuannya agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di tingkat bawah.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan kenaikan kebutuhan oksigen di rumah sakit memang meningkat tidak terkecuali di Kalimantan Selatan. Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini bahkan menyebut peningkatan kebutuhan oksigen bisa mencapai 2 hingga 3 kali lipat pada pekan lalu.
Salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalimantan Selatan yang mengalami lonjakan kebutuhan oksigen adalah RSUD Ulin Banjarmasin. Tapi, rumah sakit ini sudah menerima pasokan oksigen likuid sebanyak 20 ton yang merupakan hibah Pemerintah Singapura untuk Indonesia.
"Alhamdulillah bantuan oksigen dari Singapura sudah datang. Jadi ini real bukan janji. Nanti setelah itu, isotank-nya bisa digunakan untuk oksigen dari sumber yang lain dan sumber yang lain sudah ada nanti siap untuk diisi," ungkap Muhadjir.
BACA JUGA:
Dia berharap bantuan dari Pemerintah Singapura dapat menambah pasokan oksigen Kalsel yang saat ini masih kurang 12 ton per hari. Muhadjir juga berharap kapasitas produksi industri lokal ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam negeri.
Dia mencontohkan PT Samator Gas Industri yang berlokasi di Jalan A. Yani KM 23, Banjarmasin telah 100 persen mengalihkan produksi oksigen untuk keperluan kesehatan terutama penanganan pasien COVID-19. Bahkan, tidak hanya di RS tetapi juga untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Menurut laporan, guna memenuhi kebutuhan oksigen untuk Kalsel juga dilakukan kerja sama dengan provinsi lain. Semisal dari Kalimantan Tengah (Kalteng) ataupun ada dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
"Mudah-mudahan di Kalsel ini tidak terjadi kenaikan (kasus COVID-19, red) yang eksponensial sehingga ketersediaan oksigen yang ada sekarang ini bisa tercukupi. Pak Gubernur juga sudah mengirim kapal angkut untuk isotank ke Konawe untuk mengambil oksigen dari sana, namun memang butuh beberapa hari," pungkasnya.