BANDUNG - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota di wilayahnya membentuk posko untuk mengatur distribusi serta peminjaman tabung oksigen.
"Hari ini mengawali semangat manajemen oksigen di Jawa Barat yang jauh lebih baik. Ada posko komando Jawa Barat, ada posko kota/kabupaten yang tadi diserahkan, dan kami juga akan membuat manajemen pinjaman tabung oksigen untuk warga, menunggu yang Singapura datang," kata Ridwan Kamil dikutip Antara, Jumat, 16 Juli.
Gubernur mengimbau warga yang sudah sembuh dari COVID-19 dan memiliki tabung oksigen meminjamkannya kepada pasien yang masih menjalani isolasi mandiri.
"Karena barangnya terbatas maka kami berharap tabung bisa diputar seperti tabung gas. Jadi kita imbau kepada warga yang isoman dan sudah sembuh itu tabungnya melalui kendali pemerintah bisa dipinjam-pakaikan ke sesama yang sedang berjuang melawan COVID-19," katanya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk perawatan pasien COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha lebih dulu menyelesaikan masalah pasokan oksigen untuk rumah sakit dan puskesmas.
"Tahap pertama bereskan dulu suplai kepada rumah sakit," kata Gubernur.
Ridwan Kamil mengatakan, posko distribusi tingkat kabupaten dan kota akan mengatur penyaluran pasokan oksigen dari pemerintah provinsi untuk rumah sakit dan puskesmas.
Guna memenuhi kebutuhan oksigen pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, pemerintah provinsi berencana menerapkan sistem pinjam pakai setelah menerima pasokan 1.500 tabung oksigen dari Singapura.
"Sehingga 1.500 itu mengawali program tahap dua yaitu Pemda Prov Jabar melalui kota/kabupaten bisa meminjamkan tabung ini kepada warga-warga yang isoman di rumah," ujar Kang Emil.
BACA JUGA:
Selain mengatur pendistribusian oksigen, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya menambah tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19, menyediakan tempat isolasi mandiri di desa, serta menyiapkan hotel dan apartemen untuk fasilitas pemulihan pasien COVID-19.
Gubernur Jabar berharap kasus penularan COVID-19 terus menurun dan keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) bisa terus turun menjadi kurang dari 30 persen.