BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menuturkan hingga saat ini ada sekitar 160 warga Jabar yang terjangkit COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia.
"Sudah 160 warga isoman di Jawa Barat meninggal dunia. Oleh karena itu Pak Sekda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kami minta untuk mengecek mereka yang isoman. Pastikan isoman itu membaik bukan memburuk," kata Kang Emil dikutip Antara, Rabu, 14 Juli.
Karena itu, selain memastikan pasokan oksigen, Kang Emil meminta kepada aparat setempat untuk aktif mengecek masyarakat yang sedang melakukan isoman di rumah.
"Jangan ada lagi yang meninggal dunia di rumah-rumah karena aparat RT-RW, lurah dan lain-lainya tidak mengecek karena kurang atensi," imbuhnya.
Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar juga secara proaktif untuk jemput bola dengan membagikan obat-obat gratis kepada masyarakat yang isoman.
Selain itu, Pemprov Jabar juga menyediakan telekonsultasi untuk masyarakat yang sedang isoman melalui fitur osoman di portal Pikobar.
"Jawa barat prinsipnya proaktif, jangan menunggu. Makanya Jawa Barat sudah lebih dahulu membagikan obat gratis. Sehingga perlu koordinasi dengan rencana Presiden besok lusa membagikan obat gratis juga kepada pasien isoman supaya tidak duplikasi," tuturnya.
Pemprov Jabar hari ini menerima bantuan 700 tabung oksigen dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar dan PT Abyro Multitecno Cemerlang.
BACA JUGA:
Kang Emil mengatakan Pemprov Jabar terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen, terutama di rumah sakit.
Pemprov Jabar pun menugaskan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jasa Sarana dan PT Migas Hulu Jabar, untuk memastikan distribusi oksigen berjalan baik.
"Pembagian tugas kami lakukan di Pemda Provinsi Jabar. Kami menugaskan dua BUMD, PT Jasa Sarana, kedua yang memiliki tempat ini PT Migas Hulu Jabar untuk mengurusi A sampai Z supply-demand oksigen di Jawa Barat," kata Kang Emil.
Dari sisi pasokan, Pemprov Jabar intens mencari produsen-produsen oksigen di Indonesia. Sudah ada beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Pertamina, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang berkomitmen menyalurkan oksigen ke Jabar.