Pemuka Agama di Banyuwangi Meninggal Saat Isolasi Mandiri COVID-19
FOTO IST

Bagikan:

BANYUWANGI - Pemuka agama di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi meninggal dunia setelah terpapar COVID-19. Korban meninggal dunia saat isolasi mandiri selama 3 hari di rumahnya. 

“Meninggal Rabu malam kemarin. Beliaunya isolasi mandiri (karena COVID-19). Pagi ini dimakamkan," kata Kepala Desa Tamansari, Rizal Saputra kepada wartawan, Kamis 15 Juli.

Awalnya, pasien dan keluarganya dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tracing kontak erat. Karena tak menunjukkan gejala, pasien menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Awal puterinya yang bertugas sebagai analis Puskesmas Paspan terkonfirmasi positif COVID-19. Setelah dilakukan tracing ternyata satu keluarganya juga positif. Suami dan kedua orang tuanya," kata petugas Puskesmas Licin, Hariyanto.

"Positif rapid test antigen pada hari Senin. Untuk PCR belum keluar. Karena memang tidak ada gejala, jadi isolasi mandiri di rumah," ujar dia.

Namun pada Rabu, 14 Juli malam, kondisi pasien mulai memburuk. Sayang pasien tidak sempat mendapat perawatan medis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumahnya.

"Sempat mengalami sesak. Keluarga sempat menghubungi petugas kesehatan puskesmas. Namun pas sampai di sana yang bersangkutan sudah meninggal. Tidak sempat tertolong," imbuhnya.

"Untuk komorbid nggak ada, karena memang pasien tidak pernah periksa. Dugaannya, jantung mungkin karena hipertensi," ujar Hariyanto.

Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa mobil ambulans untuk dikebumikan di makam keluarga yang berada di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Warga yang mengantarkan jenazah hanya diperkenankan menyaksikan pemakaman dari kejauhan.