Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa COVID-19 varian delta membuat efikasi seluruh merek vaksin yang ada menurun. Bahkan, Pfizer yang disebut memiliki efikasi terbaik pun juga turun.

"Kami lihat varian delta ini mampu menurunkan efikasi dari pada seluruh jenis vaksin (COVID-19 yang saat ini ada)," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 15 Juli.

Luhut mengatakan berdasarkan data kasus COVID-19 di Israel, efikasi vaksin Pfizer pun menurun menghadapi varian delta ini. Karena itu, ia mengingatkan semua pihak untuk tidak mempolitisasi masalah pandemi COVID-19 ini.

"Orang yang bilang vaksin Pfizer yang paling hebat itu di Israel itu dia turun tajam juga, AstraZeneca, Moderna, you name it. Saya ingin mengingatkan kita baru varian Delta. Apa mungkin ada varian lain? We never know. Kita ndak tahu. Jadi jangan ada dipolitisasi ini. Please jangan ada. Ini masalah kemanusiaan," tuturnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan meskipun efikasi vaksin turun melawan COVID-19 varian delta, namun vaksinasi tetap harus dilakukan. Artinya, program vaksinasi untuk mencapai target herd immunity tetap berlanjut

"Kecepatan vaksinasi itu penting walaupun saya bilang efikasi turun tapi pengalaman kita orang yang disuntik probability-nya untuk sampai pada meninggal angkanya itu sangat kecil," tuturnya.

"Walaupun kita lihat sekarang juga meninggal tetapi karena jumlahnya besar yang kena, anunya juga meninggal. Banyak awal-awal terus terang memang mungkin kekurangan obat, atau mungkin juga kekurangan oksigen," sambungnya.

Sekadar informasi, otoritas Israel melaporkan penurunan efektivitas vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech dalam mencegah penularan dan penyakit bergejala. Namun ditegaskan Israel bahwa vaksin Pfizer-BioNTech tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit parah.