Tawarkan Insentif, Luhut Janji Manjakan Pemodal: Kami Siap Sambut Investor dalam Keadaan Apapun!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Tangkap layar Youtube Investor Daily)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada investor yang berniat membenamkan modal di Indonesia.

Menurut dia, lonjakan kasus harian COVID-19 saat ini tidak menyurutkan upaya pemerintah untuk tetap menyerap aliran investasi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun mancanegara.

“Pemerintah ingin menyampaikan bahwa Indonesia telah siap menyambut investor dari dalam dan luar negeri dalam keadaan apapun di tengah-tengah pandemi global yang terjadi sekarang,” ujarnya ketika menjadi pembicara kunci dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu, 14 Juli.

Luhut menambahkan, bukti dari kesiapan tersebut diwujudkan melalui sentralisasi kegiatan produksi melalui kawasan industri. Salah satu sektor yang kini menjadi perhatian pemerintah adalah pengembangan kawasan industri untuk proses hilirisasi mineral.

Hal tersebut diharapkan dapat menangkap peluang perkembangan kendaraan listrik yang membutuhkan pemurnian mineral tertentu sebagai bahan baku energinya. Adapun, kawasan industri yang ditawarkan RI untuk kegiatan hilirisasi mineral antara lain Kawasan Industri Tanah Morowali Utara, Tanah Kuning, dan Pulau Obi.

Selain itu, Luhut juga menjelaskan jika pemerintah telah menyiapkan insentif di bidang perpajakan dan keuangan sebagai bagian dari kebijakan fiskal negara, seperti tax holiday, tax allowance, serta bebas bea masuk untuk impor barang mesin dan perlengkapan.

“Di luar itu kami akan memberikan stimulus infrastruktur berupa pembangunan fasilitas tertentu, pengelolaan listrik mandiri, dan kemudahan perizinan satu pintu,” tutur dia.

Lebih lanjut, birokrat yang sempat melakoni profesi sebagai tentara itu mengungkapkan jika realisasi investasi hingga kuartal I 2021 telah menyentuh kisaran 24 persen dari target yang ditetapkan.

“Realisasi penanaman modal asing 23 persen, sedangkan penanaman modal dalam negeri 25,1 persen. Saya pikir ini masih cukup bagus,” tegasnya.