Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku melakukan negoisasi ulang kepada Formula E Operation (FEO) agar Jakarta tetap bisa menjadi penyelenggara Formula E.

Hal ini dilakukan setelah pengelola Formula E di New York, Amerika Serikat (AS), merilis kalender sementara penyelenggaraan Formula E pada tahun 2022 tanpa ada nama Jakarta sebagai tuan rumah.

Dalam laman resminya, fiaformulae.com, FIA merilis 16 balapan di 12 kota. Meski tak ada nama Jakarta dalam daftar penyelenggara, tapi, satu jadwal dengan keterangan TBD atau to be determined pada 4 Juni 2022.

Renegoisasi ini dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo, selaku penyelenggara Formula E, atas perintah Anies.

"PT Jakarta Propertindo telah melakukan renegoisasi dengan pihak FEO mengenai penegasan dan kejelasan status keberlanjutan kerja sama, waktu pelaksanaan, serta status pendanaan yang telah dibayarkan," kata Anies dalam dokumen penjelasan mengenai perubahan RPJMD tahun 2017-2022, dikutip pada Kamis, 5 Agustus.

Saat dilakukan renegoisasi, Anies menghentikan sementara sebagian penganggaran dan pembayaran kewajiban Formula E, yakni pada tahap 2 tahun 2020.

Lalu, hasil negoisasi telah keluar. Anies menyebut dana commitment fee yang telah dibayarkan sebelumnya tidak hangus dan tetap dapat digunakan untuk menyelenggarakan ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut.

"Atas dana commitment fee yang telah direalisasikan akan tetap dapat digunakan sebagai syarat penyelenggaraan ecent Formula E yang tertunda karena Pandemi COVID-19 dan selanjutnya disepakati akan dituangkan dalam addendum perjanjian," ucap Anies.

Kemudian, anggaran commitment fee untuk penyelenggaraan tahun 2022 yang pembayarannya sementara ini dihentikan akan dilakukan penjadwalan kembali.

Sebab, saat ini FEO belum mengeluarkan kepastian mengenai apakah Jakarta tetap menjadi tuan rumah Formula E atau tidak karena menunggu perkembangan pandemi.

"Pembayaran commitment fee untuk penyelenggaraan tahun 2022 dan seterusnya akan dilakukan penjadwalan kembali setelah adanya kepastian penyelenggaraan Formula E dengan mempertimbangkan telah berakhirnya pandemi COVID-19," jelas dia.