Survei Indostrategic: Elektabilitas Prabowo Subianto Konsisten Tinggi 'Dipepet' Anies Baswedan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Foto:Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) merilis hasil survei nasional bertajuk “Mengukur Elektabilitas Capres Potensial, Partai Politik dan Aspirasi Perubahan Sistem Pemilu 2024”, Selasa, 3 Agustus.

Dari sejumlah tokoh calon presiden potensial 2024 yang ada, posisi 5 besar tokoh dengan Popularitas dan Likeabilitas yang memuncaki survei antara lain, Prabowo Subianto (92,8 persen), Sandiaga Uno (86,5 persen), Anies Baswedan (80,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (75,7 persen) dan Ridwan Kamil (64,3 persen).

Sementara, jika Pemilu dilaksanakan hari ini, 10 besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi pilihan responden antara lain Prabowo Subianto (17,5 persen), ditempel ketat oleh Anies Baswedan (17,0 persen), Ganjar Pranowo (8,1 persen), Ridwan Kamil (7,0 persen), Sandiaga Uno (6,8 persen). 

 

Disusul posisi selanjutnya, Agus Harimurti Yudhoyono (6,4 persen), Tri Rismaharini (4,1 persen), Gatot Nurmantyo (1,8 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,8 persen) dan Erick Thohir (1,0 persen). 

 

"Dibandingkan tokoh-tokoh Capres potensial 2024 lainnya, popularitas, likabilitas dan elektabilitas Prabowo Subianto masih tetap konsisten mendominasi persepsi publik tentang sosok pemimpin potensial di Pilpres 2024 mendatang," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam, Selasa, 3 Agustus.

 

Terjaganya popularitas dan elektabilitas Prabowo itu, kata Khoirul, besar kemungkinan dipengaruhi oleh faktor post-election effect. Di mana Prabowo telah menginvestasikan namanya dalam 3 kali penyelenggaraan Pilpres (2009, 2014, 2019).

 

"Sehingga namanya relatif terjaga dalam memori politik publik," katanya.

Kendati demikian, lanjut Khoirul, nama Prabowo kini ditempel semakin ketat oleh Anies Baswedan, yang kemungkinan dipengaruhi faktor publisitas yang tinggi terkait peran Gubernur DKI dalam wacana publik dan pemberitaan penanganan pandemi COVID-19. 

 

khoirul menyebutkan, keuntungan elektoral di masa pandemi (post- pandemic electoral leverage) juga dinikmati sejumlah kepala daerah dan pejabat publik lainnya seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Tri Rismahairini, Khofifah Indar Parawansa dan lainnya.

 

Di sisi yang lain, dari 10 besar nama Capres potensial 2024 tersebut, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi satu-satunya figur dari luar pemerintahan, yang popularitas dan elektabilitas relatif terjaga. 

 

"Jika ditarik 9 besar tokoh, AHY merupakan satu-satunya tokoh politik yang tidak berada di jabatan publik, tapi tetap mampu mempertahankan posisinya di jajaran Capres potensial 2024 mendatang," kata Khoirul.

 

Untuk diketahui, survei dilaksanakan pada 23 Maret-1 Juni 2021 di 34 provinsi di seluruh Indonesia melalui pendekatan face to face interview, dengan tetap berusaha mengedepankan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19. 

 

Metode penarikan sampel dilakukan melalui Multi-Stage Random Sampling dengan jumlah sampel 2400 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan level margin of error 2 persen.