Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat mencatat 734 kematian terkait COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Ini menjadikan angka kematian negara tersebut menjadi 115.347 kasus, menurut penghitungan hari Sabtu oleh Universitas Johns Hopkins.

Sebuah pelacak yang dikelola universitas yang berbasis di Baltimore  itu menunjukkan, jumlah kematian tertinggi dan jumlah infeksi terbesar mencapai angka 2.071.782 pada pukul 8.30, Sabtu (00.30 GMT, Minggu), 

AS terus mencatatkan sekitar 20 ribu kasus baru COVID-19 setiap hari, dan sedang bekerja keras untuk menekan angka tersebut.  

“Penting bagi kita untuk mengingat bahwa situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dan pandemi itu belum berakhir,” Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengatakan Jumat dilansir dari Malaymail.com.

Hingga saat ini AS merupakan yang teratas dalam jumlah penularan maupun korban meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di pasar hewan liar Wuhan, China tengah. 

Sampai saat ini banyak negara berlomba-lomba melakukan uji klinis calon vaksin tapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyatakan ada vaksin yang ampuh mengobati COVID-19.

Pemerintahan Presiden Donald Trump menegaskan, meski ada peningkatan baru dalam kasus COVID-19 di beberapa negara tidak akan ada penutupan ekonomi jika gelombang pagebluk kedua muncul.