Penyebab India Lampaui Brasil Jadi Negara Tertinggi Kedua Kasus COVID-19 di Bumi
Ilustrasi (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - India menyalip Brasil tempati urutan kedua negara pengidap kasus COVID-19 terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat. Apa sebabnya?

India mencatat hingga 90.082 kasus per harinya. Dan jumlah itu diperkarakan akan terus bertambah. Penambahan kasus ini tak membuat pemerintah lantas ketakutan untuk membuka kembali layanan kereta bawah tanah yang ditutup selama berbulan-bulan.

Melansir Reuters, Senin 7 September, jumlah kasus COVID-19 di India sebesar 4,2 juta sementara di AS sebesar 6,2 juta. Meski demikian, India tergolong memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang tidak terlalu tinggi. 

Lebih dari 60 persen kasus aktif berasal dari negara bagian Andhra Pradesh, Tamil Nadu, Karnataka, Maharashtra dan Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India. Sementara para ahli mengatakan tingginya kasus di India belakangan ini belum terhitung puncak, karena kasus COVID-19 masih terus melonjak di negara terpadat kedua di dunia ini.

Banyak faktor yang membuat kasus COVID-19 di India meledak. Salah satunya yakni keterbatasan akses layanan kesehatan. Hal itu terjadi baik di kota-kota besar seperti di New Delhi dan Mumbai, maupun daerah pedesaan. 

“Sekarang menjadi beban yang ganda,” kata Rajib Dasgupta, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Jawaharlal Nehru. "(Jumlah kasus COVID-19) di daerah perkotaan tidak melambat dan daerah pedesaan meningkat," tambahnya.

Catat rekor

Lonjakan kasus pada Senin 7 September adalah rekor harian ketiga berturut-turut di India. Penghitungan yang dilakukan oleh pemerintah, menunjukkan jumlah kasus COVID-19 di India melampaui Brasil, yang memiliki lebih dari 4,1 juta kasus. 

Namun di antara Brasil dan AS, tingkat kematian India jauh lebih rendah. Di India, korban tewas akibat COVID-19 tercatat sebanyak 71.642. Jumlah itu di bawah tingkat kematian AS dan Brasil yang masing-masing mencapati 193.000 dan 126.000. 

Sementara itu, India mengatakan peningkatan juga mencerminkan tingkat pengujian yang lebih tinggi secara nasional. Pihak otoritas menambahkan bahwa tingkat pemulihan yang tinggi menunjukkan strategi pengujian, pelacakan dan pengobatan berhasil dan situasinya terkendali di negaranya.

Stasiun di New Delhi terlihat lengang saat layanan kereta metro dibuka setelah jeda lebih dari lima bulan. Sementara bar akan dibuka mulai Rabu 9 September. Layanan kereta metro sebagian juga dibuka di kota bagian barat Ahmedabad, kota utara Lucknow, dan beberapa tempat lainnya, setelah hampir enam bulan ditangguhkan karena pandemi COVID-19.

Tekanan meningkat bagi pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk menarik ekonomi keluar dari pembekuan yang mendalam setelah kuncitara yang ketat pada Maret. Kuncitara menimbulkan penutupan bisnis, membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, membawa kontraksi 24 persen pada PDB kuartal Juni 2020. 

Ketika PM Modi memerintahkan 1,4 miliar orang India untuk tinggal di dalam rumah, seluruh perekonomian mati dalam waktu empat jam. Jutaan kehilangan pekerjaan secara instan dan puluhan dan ribuan pekerja migran, kehilangan uang dan takut kelaparan. Mereka lalu keluar dari kota dan kembali ke desa. Migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak hanya melubangi ekonomi India tetapi juga menyebarkan virus ke pelosok negeri.