JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pengusaha-pengusaha besar yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berkomitmen untuk membeli vaksin COVID-19 untuk melindungi karyawannya.
"Saya dapat tanggapan positif dari Kadin, di sini ada grup Lippo, grup Astra, grup Sinarmas, grup Medco, yang bukan tidak mungkin mereka juga berani untuk membeli vaksin sendiri untuk kebutuhan karyawan mereka," ujarnya, dalam video conference bersama wartawan, Rabu, 2 September.
Terkait dengan distribusi vaksin yang dikembangkan PT Bio Farma (Persero), Erick mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mencari skema terbaik.
Seiring dengan perkembangan vaksin, Erick berujar, pemerintah dalam hal ini Komite Penanganan COVID-19 dan PEN akan meluncurkan program baru.
"Kita harapkan, program kesehatan ini jadi sangat penting. Tapi tidak kalah pentingnya review program tambahan yang akan kita bicarakan satu dua hari ini," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah akan melibatkan BPJS Kesehatan dalam penyaluran bantuan vaksin COVID-19. Khususnya dalam penyediaan data calon penerima. Bantuan vaksin ini, hanya akan diberikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.
BACA JUGA:
"Ada vaksin yang memang bantuan dari pemerintah melalui data BPJS Kesehatan, yang memang ada 93 juta orang yang sangat memerlukan. Sangat memerlukan," ujarnya.
Erick menjelaskan, nantinya penyaluran vaksin COVID-19 menggunakan dua skema yaitu vaksinasi berbayar dan bantuan dari pemerintah. Vaksin dari pemerintah ini gratis.
Lebih lanjut, Erick menegaskan, penyaluran vaksin COVID-19 dengan skema berbayar dipilih pemerintah bertujuan untuk mengurangi beban APBN. Vaksin berbayar ini juga dikhusukan untuk rakyat yang mampu.
"Tapi program yang mandiri juga kita libatkan karena kita tahu banyak juga pihak-pihak yang mampu membeli. Kita tidak mau nanti beban keseluruhan ini jadi beban pemerintah," ucapnya.