Dibina Usai Terciduk Simpatisan Demo Tolak PPKM, Polisi Beri 6 Remaja Ini 'Kado Spesial,' Apa Itu?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Pihak kepolisian mengamankan enam remaja karena diduga hendak menonton aksi unjuk rasa menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Sabtu, 24 Juli kemarin.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, enam remaja tersebut ditangkap di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

"Kita patroli bersama, kita lihat orang kerumunan terus kita tanya tidak bisa jawab kita bawa dulu. Kita edukasi saja habis itu kita pulangkan," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu, 25 Juli.

Enam remaja ini awalnya dibawa anggota Polres Metro Jakarta Pusat untuk didata dan diberikan edukasi mengenai kebijakan PPKM. Nah, saat pendataan inilah diketahui meraka belum divaksin.

Tidak menunggu lama. Polisi langsung memberikan 'kado spesial' kepada 6 remaja ini dengan menyuntikan vaksin COVID. Tentu sebelum divaksin, mereka terlebih dahulu melakukan tes usap COVID-19. 

"Kita periksa mereka swab, negatif, dan kita lakukan vaksin karena mengaku belum divaksin. Sudah dipulangkan sekarang," ujar Yusri.

Diketahui di media sosial beredar poster berisi ajakan long march dari Glodok-Istana Negara untuk memprotes PPKM pada Sabtu ini.

Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat tidak turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya terkait PPKM.

Polda Metro memahami bahwa masyarakat sangat mengharapkan relaksasi kebijakan PPKM, namun jika masyarakat terus melanggar protokol kesehatan, seperti membuat kerumunan, yang akan berpotensi memicu lonjakan angka positif COVID-19, maka sulit bagi pemerintah untuk melakukan relaksasi PPKM.

"Bagaimana kita bisa relaksasi, kalau ada kegiatan kerumunan seperti ini lagi. Kasihan rumah sakit, kuburan, sudah penuh," ungkap Yusri.