Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Papua menyatakan dari 16 kabupaten dan kota di provinsi itu, tercatat Kabupaten Biak Numfor memiliki kasus COVID-19 tertinggi.

"Secara kumulatif hingga Jumat, 16 Juli warga yang dirawat akibat COVID-19 tercatat 4.945 orang, 998 orang di antaranya dirawat di Kabupaten Biak Numfor," kata Jubir SGPP COVID-19 Papua dr. Silwanus Sumule di Jayapura, dilansir Antara, Minggu, 18 Juli.

Diakui, 998 orang yang terpapar COVID-19 itu ada yang dirawat di rumah sakit namun ada juga yang menjalani isolasi mandiri.

Daerah tertinggi setelah Biak adalah Kota Jayapura dengan 832 orang yang dirawat, kemudian Kab. Mimika 664 orang, Kab. Jayapura 564 orang, Merauke 471 orang, Jayawijaya 281 orang, Kepulauan Yapen 244 orang dan Kabupaten Asmat 221 orang.

Kemudian Kabupaten Nabire 114 orang, Mappi104 orang, Paniai 85 orang, Keerom 64 orang, Tolikara 43 orang, Supiori 42 orang dan Kabupaten Lanny Jaya 30 orang.

Memang benar kasus COVID-19 di Papua terjadi kenaikan yang signifikan sehingga masyarakat diharapkan mematuhi protokol kesehatan guna menekan penyebaran virus tersebut, harap Sumule.

 

Diakui, akibat terjadi peningkatan kasus khususnya di Kota Jayapura menyebabkan banyak pasein yang terpaksa dirawat diluar IGD seperti yang terjadi di RSUD Jayapura.

Peningkatan itu menyebabkan kebutuhan akan oksigen mengalami peningkatan cukup pesat, bahkan nyaris menipis karena banyaknya pasien yang membutuhkannya.

Bersyukur pada saat kritis, salah satu keluarga pasien yakni Kris Bonsapia membantu mengambil tabung oksigen dari penyalur.

"Puji Tuhan pak Kris mau membantu mengambil tabung oksigen ke penyalur mengingat banyak pasien yang membutuhkannya sementara petugas kesehatan banyak yang terpapar yakni mencapai 30 orang termasuk dua dokter spesialis," kata dr. Silwanus yang juga menjabat Wakil Direktur RSUD Jayapura.