JAKARTA - Otoritas Korea Selatan mengumumkan penemuan sekitar 1.600 balok pencetak huruf logam dari abad ke-15 dan ke-16, yang diyakini sebagai kepingan huruf Korea tertua yang masih ada di pusat Kota Seoul.
Bersamaan dengan pengumuman penemuan ini, Administrasi Warisan Budaya (CHA) Korea Selatan juga mengumumkan penemuan barang-barang tembaga yang dianggap sebagai bagian dari jam astronomi dan jam air yang diproduksi pada awal Dinasti Joseon (1392-1910).
Harta karun ilmiah digali awal Bulan Juni dari sisa-sisa bangunan abad ke-16 di Insa-dong, yang dikenal sebagai pusat komersial dan budaya ibu kota selama era Joseon.
Balok pencetak huruf logam yang terdiri dari sekitar 1.000 huruf China dan sekitar 600 huruf Korea, diyakini telah diproduksi pada pertengahan tahun 1400-an silam.
"Balok pencetak huruf itu bermacam-macam ukuran dan bentuknya. Sebagian besar ditemukan utuh, tapi ada juga yang dilebur dalam api dan saling menempel," kata seorang pejabat dari badan cagar budaya, mengutip Yonhap 29 Juni.
Ini adalah pertama kalinya sekelompok potongan jenis logam yang beragam dari era awal Joseon digali sekaligus dari situs yang sama. Diketahui, hanya sekitar 30 balok pencetak huruf logam yang dibuat sebelum invasi Jepang ke Joseon pada tahun 1592 yang tersisa hingga saat ini.
Sementara, potongan huruf Korea yang diperkirakan berasal dari tahun 1455-61, saat ini disimpan di Museum Nasional Korea Selatan. Adapun 'Jikji' Korea yang dicetak sekitar tahun 1377 selama Kerajaan Goryeo, diakui sebagai buku tertua di dunia yang dicetak dengan jenis logam yang dapat dipindahkan.
Balok pencetak huruf yang baru ditemukan, termasuk karakter China yang berasal dari tahun 1434, 1455 dan 1465, dan yang tertua di antara blok huruf Korea diperkirakan diproduksi antara tahun 1455 dan 1461, terang CHA.
Beberapa karakter huruf Korea didasarkan pada sistem ejaan khusus yang digunakan sekitar waktu ketika Raja Sejong menciptakan Hangeul, alfabet Korea, pada tahun 1446.
Di antara temuan lainnya adalah beberapa pencapaian ilmiah paling berharga dari periode Joseon. Mereka termasuk artefak tembaga yang diyakini sebagai komponen dari dua jam air, masing-masing dibuat pada tahun 1438 dan 1536 dan dipasang di istana kerajaan. Itu dianggap sebagai alat yang menyebabkan bola menggelinding untuk menandai jam ketika permukaan air naik.
Selain itu, badan tersebut menggali benda-benda yang dianggap sebagai bagian dari jam matahari-cum-astronomi dari pertengahan abad ke-15. Catatan menunjukkan, empat jam seperti itu yang disebut 'Ilseongjeongsieui', diproduksi pada tahun 1437, tetapi tidak satu pun dari mereka yang tersisa sampai sekarang.
Juga ditemukan delapan senjata api, panjang 50-60 sentimeter, diyakini dibuat pada tahun 1583 dan 1588, serta sebuah lonceng tembaga yang diproduksi pada tahun 1535.
BACA JUGA:
Semua relik kecuali balok pencetak huruf ditemukan berkeping-keping, kata badan tersebut.
"Semua artefak tampaknya telah terkubur bersama setelah tahun 1588 dan tidak digunakan setelahnya. Mereka adalah bahan penting yang akan berkontribusi pada pemahaman kita, tentang teknologi percetakan dan sains pada awal era Joseon," pungkasnya.