Rumah Pemalak Sopir Truk di Padang Didatangi Polisi, Tapi Sejak Kejadian Tidak Pulang
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol Rico Fernanda/Antara

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria yang diduga preman di Padang, Sumatera Barat memalak dan memukul sopir truk pengangkut semen dari Semen Padang. Kejadian ini viral di media sosial.

Mengetahui hal ini, polisi langsung turun ke lapangan mengejar pria tersebut. Polisi mengetahui peristiwa ini berdasarkan laporan masyarakat dan di media sosial yang viral.

"Peristiwa ini kami ketahui dari informasi masyarakat serta video yang viral di media sosial," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol Rico Fernanda, di Padang, dilansir Antara, Minggu, 12 Juli.

Ia mengatakan Satreskrim Polresta Padang beserta jajaran melakukan pemburuan terhadap pelaku yang telah dikantongi identitas serta alamatnya.

"Kami juga telah mendatangi kediamannya, hanya saja yang bersangkutan tidak pulang ke rumah sejak kejadian," kata Rico.

Rico menjelaskan modus yang diduga dilakukan oleh pelaku adalah dengan meminta uang kepada para sopir truk yang mengangkut semen dari Semen Padang.

Apabila sang sopir tidak memberikan uang, lanjutnya, maka akan diancam oleh pelaku bahkan mendapatkan kekerasan.

Ia menegaskan kalau pihaknya akan terus memburu pelaku serta melakukan penindakan karena perbuatannya telah meresahkan masyarakat.

Sebelumnya, seorang sopir truk dipalak oleh preman di kawasan Indarung, Padang. Tidak hanya dipalak, sang sopir juga tampak dipukul beberapa-kali.

Aksi pelaku itu kemudian direkam seseorang lalu diunggah ke media sosial facebook serta instagram sehingga viral.

Salah satu akun facebook yang mengunggah video adalah "Galigaman Sangir" pada Sabtu, 10 Juli, hingga Minggu, 11 Juli videonya telah ditonton oleh 624 ribu orang, dan mendapatkan 9 ribu lebih komentar dari warganet.

Pada keterangan video dituliskan kalau kejadian itu terjadi di PPI Indarung PT Semen Padang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Di dalam video pelaku mengaku bernama Izet dan meminta uang untuk membeli minum, ia juga mengeluarkan kata-kata kotor sebelum akhirnya diberi uang oleh sopir Rp20 ribu