JAKARTA - Wali kota Moskow, Rusi Sergei Sobyanin mengumumkan kotanya telah melewati jumlah puncak kasus infeksi COVID-19, memulai penurunan kasus sambil menanti stabilisasi situasi, dalam wawancara dengan TV Rossiya-1, Minggu 11 Juli waktu setempat.
"Moskow tentu akan melalui masa yang menantang. Terima kasih Tuhan, kami telah mengatasi jumlah puncak dan sekarang beberapa stabilisasi diamati dan bahkan sedikit penurunan dalam tingkat kejadian," kata Sobyanin, seperti mengutip TASS Minggu 11 Juli.
Moskow menduduki peringkat pertama di Rusia dalam hal kasus infeksi COVID-19. Hingga saat ini, sebanyak 1.423.828 kasus COVID-19 telah dicatat di kota itu, termasuk 5.694 selama sehari terakhir. Sebanyak 1.221.766 orang dinyatakan sembuh dan 23.538 orang meninggal dunia.
Sementara itu, Rusia mencatat lonjakan kematian akibat COVID-19 tertinggi sepanjang pekan lalu, dengan 5.077 kematian menurut data pusat krisis anti-coronavirus yang dikutip TASS. Angka tersebut tertinggi sepanjang masa Rusia sejak awal pandemi, yang sebelumnya dari 4.643 kematian pekanan tercatat pada akhir pekan lalu.
Tingkat kematian Rusia secara signifikan lebih tinggi dari tahun lalu: misalnya, minggu ini, negara tersebut mencatat lebih banyak kematian daripada di seluruh Juli 2020 (dari 1 hingga 31 Juli, pusat krisis melaporkan 4.643 kematian). Perlu diingat bahwa data pusat krisis tidak lengkap dan hanya memperhitungkan kasus-kasus ketika COVID-19 menjadi penyebab utama kematian dan dengan cepat dikonfirmasi.
Insiden virus corona di Rusia terus meningkat, namun kecepatannya menurun. Dari 5 hingga 11 Juli, negara ini mencatat 172.392 kasus COVID-19 dibandingkan 159.650 dalam tujuh hari sebelumnya (meningkat 8 persen dibandingkan 19% seminggu yang lalu).
BACA JUGA:
Ini sebagian karena situasi epidemiologis yang stabil di Moskow, di mana jumlah kasus menurun lagi. Pusat krisis mencatat 41.463 kasus virus corona dibandingkan dengan 48.838 seminggu sebelumnya (15 persen lebih sedikit).
Jumlah pemulihan di Rusia naik 131.318, hampir 17 persen lebih banyak dari periode yang sama sebelumnya. Namun demikian, jumlah yang disebut kasus aktif terus melonjak, menurut pusat krisis, sekitar 440.112 orang menerima perawatan (rekor tertinggi sejak 5 Februari).