Bagikan:

JAKARTA - Rusia mengalami lonjakan kasus infeksi COVID-19, mencatat yang tertinggi sejak 1 Februari silam, dalam laporan 24 jam terakhir pada Jumat 18 Juni waktu setempat.

Pusat Krisis anti-coronavirus mengumumkan, Rusia mencatat 17.262 kasus infeksi COVID-19 dalam 24 jam terakhir, Total Rusia memiliki 5.281.309 kasus COVID-19.

Moskow menjadi menjadi penyumbang kasus positif terbesar dalam 24 jam terakhir, yakni mencapai 1.254 kasus. Disusul berturut-turut St. Petersburg (970 kasus), Buryatia (223), Nizhny Novgorod (218) dan Voronezh (186), seperti mengutip TASS Jumat 18 Juni. 

Sementara untuk kematian, Rusia melaporkan 453 kematian akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menjadikan Negara Beruang Merah ini mencatat 128.445 orang meninggal sejak awal pandemi. 

Terpisah, Walikota Moskow Sergey Sobyanin memperpanjang tindakan pembatasan COVID-19 yang aktif sejak minggu lalu, serta mengumumkan sejumlah hal baru dalam blognya.

Moskow memperpanjang larangan jam kerja malam hari di restoran, kafe, dan klub. Seluruh fasilitas tersebut harus ditutup dari pukul 23:00 hingga 06:00. Tindakan ini tidak berlaku untuk pengiriman, takeaway, penjualan, dan layanan pribadi.

Langkah-langkah baru termasuk larangan pertemuan lebih dari 1.000 orang, yang berlaku untuk konser, hiburan dan acara olahraga. Area tanpa tempat duduk yang ditetapkan akan ditutup, termasuk lantai dansa dan fan zone Euro 2020.

Pujasera, ruang bermain dan taman bermain anak-anak, kebun binatang, lapangan olahraga akan tetap tutup.

"Saya tidak menginginkan hal ini, tapi kita harus melakukannya. Kami menghentikan sementara semua acara hiburan massal dan kami juga harus menutup ruang dansa dan zona penggemar," tulisnya, merujuk pada fan zone Euro 2020 di luar stadion Luzhniki, Moskow seperti mengutip France24.

Untuk diketahui, Moskow berencana mendirikan restoran bebas COVID-19, yang hanya bisa dikunjungi orang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19 dan bisa dikonfirmasi melalui kode QR khusus.