JAKARTA - Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Bencana ini diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, sungai di Bulukumba meluap dan mengakibatkan puluhan hewan ternak jenis sapi terseret arus sungai.
"Banjir dan tanah longsor di Bulukumba mengakibatkan sebanyak 57 sapi terseret arus sungai, dengan rincian sapi yang ditemukan dalam keadaan mati sebanyak 23 ekor dan 34 ekor sapi lainnya masih dalam pencarian," kata Muhari dalam keterangannya, Kamis, 8 Juli.
BPBD Kabupaten Bulukumba melaporkan, bencana hidrometeorologi itu mengakibatkan dua unit rumah rusak berat akibat terseret arus di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale. Lalu, satu jembatan gantung di Desa Sopa, Kecamatan Gantarang, terputus.
Tak hanya itu, dua tembok tanggul irigasi di Kecamatan Rilau Ale mengalami kerusakan. Dua jembatan di Desa Taammaona, Kecamatan Kindang roboh tergerus arus sungai, sehingga mengakibatkan akses penghubung dua desa tidak dapat dilalui kendaraan.
"Banjir juga merendam 10 hektare sawah dan kebun seluas 40 hektar di Bantaran Sungai Bijawang dengan total kerugian mencapai Rp404 juta," ujar Muhari.
"Berikutnya sawah seluas 60 hektare dan kebun 30 hektare di Bantaran Sungai Kirasa juga terdampak banjir dengan total kerugian berkisar hingga 1,1 miliar," tambah dia.
BACA JUGA:
Banjir merendam lima desa dan dua kelurahan yang meliputi Desa Bontobangung, Desa Batu Karopa dan Kelurahan Palampang di Kecamatan Rilau Ale, Desa Tamaona di Kecamatan Kindang, Desa Bonto Bulaeng di Kecamatan Bulukamba, Desa Bukit Harapan di Kecamatan Gantarang dan Kelurahan Dannuang di Kecamatan Ujung Loe.