JAKARTA - Relawan Jokowi Mania (Joman) mengkritik pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang mengaku khawatir Indonesia akan menjadi bangsa yang gagal atau failed nation.
Sebutan ini dilontarkan AHY-Ibaas karena menganggap pemerintah gagal menangani pandemi COVID-19.
Ketua Relawan Joman, Immanuel Ebenezer, menyebut pernyataan kakak-beradik dari istana Cikeas itu hanya untuk cari panggung untuk menaikkan elektabilitas partainya.
"AHY dan dan Ibas sedang mencari panggung politik untuk menaikkan popularitas Demokrat," ujar Immanuel, Kamis, 8 Juli.
Immanuel yang akrab disapa Noel ini menilai, pola-pola mengkritik demikian merupakan cara dan trik yang sering dimainkan oleh Partai Demokrat. Bahkan, pola serupa pernah diterapkan saat ramai sengketa kongres luar biasa (KLB) Demokrat.
"Ini lagu lama diaransemen ulang. Pola lama yang terus menerus yang dimainkan Demokrat. Pas KLB Demokrat, mereka menuduh Jokowi terlibat. Hasilnya versi lembaga survei bayaran mereka, katanya rating Demokrat naik," ujar Noel.
Menurutnya, duo Yudhoyono itu tidak dibekali kualitas tim litbang dan komunikasi yang baik dalam berkomentar. Sehingga, analisa AHY-EBY banyak ngawur lantaran data yang dipakai tidak kualitatif.
"Mendefinisikan failed nation alias negara gagal saja mereka salah. Negara sedang bertarung melawan pandemi. Kita pasti menang, tidak ada satu pun negara hari ini kalah melawan COVID-19," tegas Noel.
Mantan aktivis '98 itu pun menyarankan agar Demokrat lebih baik mengambil posisi paling depan untuk mendukung rakyat melawan COVID-19. Ketimbang, sembarang mengkritik hanya untuk cari perhatian menaikkan popularitas.
"Asal bunyi mengkritik, mencari kesalahan yang berujung pada upaya menaikkan popularitas partai," ujar Noel.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (Waketum PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengingatkan pemerintah soal penanganan COVID-19. Dia juga mempertanyakan kapan Indonesia akan bebas dari ganasnya virus mematikan itu.
"COVID-19 makin 'mengganas'. Keluarga, sahabat dan di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?" kata Ibas, Rabu, 7 Juli.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini mewanti-wanti negara agar mampu menyelamatkan nyawa masyarakat. Sebab, Ibas tak ingin Indonesia sampai disebut 'bangsa gagal' atau 'failed nation'.
"Jangan sampai negara kita disebut sebagai 'failed nation' akibat ketidakmampuan negara selamatkan rakyatnya," katanya.