SULTRA - Masyarakat di Kelurahan Masiri Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara menghibahkan tanah seluas 3 haktare (ha) untuk pembangunan pasar tradisional dan beberapa kebutuhan pembangunan lainnya.
Pembangunan pasar di Kecamatan Batauga itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buton Selatan, La Ode Arusani didampingi staf ahli Bupati, serta Kepala OPD lingkup pemerintah daerah itu, Selasa, 6 Juli.
Selain pembangunan pasar seluas 1 ha, di tanah hibah juga dibangun terminal 1 ha, pembangunan pabrik es dan pelabuhan rakyat guna mendukung berkembangnya pasar itu.
"Insyaallah, kita akan terus berupaya membangun semua sektor dalam rangka memperkuat perekonomian masyarakat. Karena harus diingat bila pendapatan masyarakat meningkat tentu akan memperkuat perekonomian itu sendiri," ujar Bupati dilansir dari Antara, Selasa, 6 Juli.
BACA JUGA:
Rencana pembangunan sejumlah sarana infrastruktur itu selain melalui APBD, juga akan dialokasikan dari anggaran perubahan 2021 dan awal tahun 2022.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Buton Selatan, La Hardin mengatakan, pasar Masiri akan menggerakkan perekonomian masyarakat setempat dan daerah itu secara menyeluruh.
Salah satu tokoh pemuda Masiri La Ode Asmin menyambut baik dan mengapresiasi Pemkab Buton Selatan membangun pasar di Kelurahan Masiri.
Diharapkan, pasar tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta mengembalikan Masiri sesuai sejarah masa lampau sebagai pusat perekonomian dan pemerintahan.
Buton Selatan yang mekar dari induknya yakni Kabupaten Buton sekitar pertengahan tahun 2014, terus berbenah dengan meningkatkan berbagai pembangunan sarana prasarana infrastruktur, sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya sebagaimana visi misi Bupati Arusani.
Daerah pemilik destinasi wisata di antaranya Pulau Ular, Pantai Jodoh, termasuk Jembatan Lingkar Lapoili yang saat ini masuk nominasi Ajang Pesona Indonesia (API) 2021.