DKI Minta TNI-Polri yang Kelola Tempat Isolasi di JIExpo Kemayoran, Bukan Sipil
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (Foto: Humas Polri)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah tengah mempersiapkan arena Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) menjadi tempat perawatan pasien COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti meminta agar pemerintah pusat menempatkan jajaran TNI dan Polri untuk mengelola lokasi isolasi jika sudah beroperasi, bukan dari petugas sipil. Sebab, kapasitasnya cukup besar.

"Kapasitas JIExpo itu bisa sampai 20 ribu, ini bukan jumlah kecil. Kami harap JIExpo dengan kapasitas besar itu memang dibutuhkan kendali yang tidak dari sipil, mungkin TNI-Polri yang bisa kendalikan karena itu jumlah yang banyak," kata Widyastuti dalam diskusi virtual, Selasa, 6 Juli.

Widyastuti menerangkan, aparat penegak hukum lebih mampu mengelola lokasi isolasi dengan kapasitas yang besar. Hal itu dilihat dari pengelolaan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan.

"Kita belajar dari Wisma Atlet. Kendali yang tidak dari sipil itu mengendalikan masyarakat untuk patuh SOP itu menjadi sesuatu yang penting di kapasitas yang besar tadi," ungkap dia.

Sebagai informasi, saat ini DKI memiliki sekitar 13 ribu tempat tidur isolasi dan ICU khusus COVID-19 di rumah sakit rujukan dengan keterisian masing-masing 93 persen dan 94 persen.

Selain di rumah sakit, DKI juga menyediakan tempat isolasi terpusat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan, Graha Wisata Ragunan, Aula Masjid Hasyim Asyari, hingga Rumah Susun Nagrak Cilincing.

Lalu, sedang dipersiapkan juga lokasi isolasi di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Asrama Haji Pondok Gede, Rusun Daan Mogot, dan Rusun Pulogebang.