Spanyol Desak Uni Eropa Tetapkan Aturan Umum soal Turis
Ilustrasi (Prescott Horn/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Spanyol mendesak negara-negara Uni Eropa menetapkan aturan umum terkait COVID-19, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi penumpang yang hendak ke negara-negara Uni Eropa. Hal tersebut dilakukan untuk membuka perbatasan dan membangun kembali kebebasan perjalanan ketika kuncitara nasional dihapuskan.

Pemerintah Spanyol juga mendesak para wisatawan asing untuk berkunjung pada Juli dalam upaya memulai kembali industri pariwisata, sumber pendapatan yang vital bagi negara-negara di Uni Eropa. Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez mengatakan, meski negara-negara Uni Eropa telah menetapkan tanggal yang berbeda untuk membuka kembali perbatasan, mereka harus menyetujui langkah-langkah umum untuk 27 negara Uni Eropa.

Melansir Reuters, Spanyol menyerukan pemantauan kesehatan wisatawan melalui cek individu sebagai bagian dari prosedur umum Uni Eropa. Seruan itu disampaikan dalam sebuah makalah diskusi yang diajukan Spanyol dalam proses konsultasi antarnegara Uni Eropa.

“Definisi sistem transit penumpang yang aman dan operasional adalah kunci untuk memulihkan normalitas arus wisatawan secara berkelanjutan,” kutipan dari dokumen itu.

Satu sumber diplomatik mengatakan bahwa salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah pengujian penumpang sebelum naik ke pesawat. Turis yang datang sebelum akhir musim panas akan sangat penting untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu, yang diprediksi oleh Bank of Spain dapat berkontraksi sebanyak 12,4 persen tahun ini.

Dalam upaya untuk meminimalkan utang yang diambil saat melawan krisis, Spanyol akan mencari jumlah maksimum dalam hibah dari dana COVID-19 Uni Eropa, kata juru bicara pemerintah Maria Jesus Montero. “Kami akan terus berjuang agar dana menjadi signifikan. Kami ingin dana tersedia sebagai transfer, bukan sebagai pinjaman,” tegas Montero.

Pemerintah Spanyol juga mendeklarasikan periode berkabung resmi selama sepuluh hari sejak Rabu 27 Mei untuk menghormati kematian di negara itu akibat pandemi COVID-19. Bendera setengah tiang akan dikibarkan di semua fasilitas umum dan kapal angkatan laut.

Masa berkabung akan berakhir dengan upacara yang dipimpin oleh kepala negara, Raja Felipe, untuk mengenang orang-orang yang meninggal akibat COVID-19. Spanyol telah mencatat 27.117 kematian akibat COVID-19, yang mana menjadikannya salah satu negara yang memiliki angka kematian tertinggi di dunia.

Negeri Matador ini memiliki 283.339 kasus yang dikonfirmasi dan baru saja mencabut aturan kuncitara nasional yang ketat yang diberlakukan pada pertengahan Maret.