Kurang Disiplin Jadi Faktor Utama Kenaikan Kasus Positif COVID -19 di Indonesia
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah kembali mengumumkan penambahan kasus positif COVID-19. Bahkan tambahan pasien hari ini tercatat sebagai kasus harian tertinggi, yaitu sebanyak 973 pasien. Dengan demikian total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 20.162 kasus.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, peningkatan kasus nasional ini terjadi di daerah Jawa Timur. Pemerintah pun mengungkapkan penyebab naiknya angka penambahan kasus hari ini. 

"(Warga Jawa Timur) masih kurang disiplin dan tes (pemeriksaan COVID-19 RT-PCR dan TCM) semakin masif," kata Yuri dalam pesan singkatnya kepada VOI, Kamis, 21 Mei.

Bila melihat kenaikan kasus di Jawa Timur dalam beberapa hari, angka kasus positif pada hari ini memang mencapai yang paling tinggi dari sebelumnya. Pada tanggal 15 Mei, penambahan kasus di Jawa Timur ada 58 orang dan terus bertambah tiap harinya, dengan total akumulasi kasus positif di Jawa Timur mencapai 2.999. 

Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan ini lah yang tertinggi. "Kasus baru (di Jawa Timur) ini muncul akibat adanya kelompok rentan yang tertular dari orang lain yang membawa virus ini," ucap Yuri.

Sementara, jika melihat perkembangan kasus skala nasional, ada penambahan sebanyak 263 pasien sembuh, sehingga total menjadi 4.838 pasien. Di samping penambahan kasus meninggal sebanyak 36 orang sehingga menjadi 1.278 orang. Angka infeksi COVID-19 tercatat di 392 kabupaten/kota di 34 provinsi secara nasional.

"Kasus ODP yang masih kita pantau sebanyak 50.187 orang, sementara kasus PDP yang masih kita awasi 11.066 orang," imbuh Yuri.

Dikutip Worldometer, penambahan 973 kasus baru, sontak membuat Indonesia menduduki peringkat kedua pasien positif tertinggi di Asia Tenggara. Di mana jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak dipegang Singapura dengan 29.812 kasus, disusul Indonesia sebanyak 20.162 kasus. 

Kurang disiplinnya masyarakat juga turut menyumbang penambahan jumlah kasus positif COVID-19. Sebut saja beberapa pelanggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bekalangan ramai terjadi. 

Baik acara seremoni McD Sarinah, penumpukan calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dan Mal CBD Ciledug, bisa menjadikan titik klaster penyebaran baru COVID-19 di masyarakat. Jadi jangan heran, bila dikemudian hari data kasus virus Corona yang diperbarui setiap harinya ini akan menunjukkan peningkatan.