JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan, ancaman COVID-19 di Indonesia masih belum berakhir. Sebab, dirinya melihat sejumlah wilayah yang mengalami penambahan kasus positif COVID-19. Hanya saja, dia tak menyebut provinsi mana saja yang masih tinggi angka penularan.
"Penambahan kasus Positif COVID-19 ini belum berakhir. Bahkan dalam beberapa hari terakhir ini penambahan kasus positif COVID-19 masih terjadi di beberapa daerah dan satu, dua, tiga provinsi masih tinggi angka positifnya," kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 24 Juni.
Atas alasan itulah, Jokowi mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan meski sejumlah wilayah telah melakukan pelonggaran pembatasan.
"Masyarakatlah yang berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran COVID-19," tegas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, masyarakat harus berdisiplin menjalankan protokol kesehatan meski sejumlah wilayah telah melonggarkan pembatasan kegiatan.
"Saya mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti dan mematuhi anjuran yang sering kami sampaikan, gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak yang aman, dan hindari kerumunan," ungkapnya.
BACA JUGA:
Dirinya juga berharap, masyarakat bisa saling mengingatkan satu sama lain untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupannya sehari-hari. "Saya minta juga agar masyarakat saling mengingatkan untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
"Ini yang harus kita lakukan, harus menjadi kebiasaan baru kita," imbuhnya.
Sebelumnya, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 23 Juni kemarin, jumlah kasus positif COVID-19 bertambah sebanyak 1.051 pasien. Sehingga, total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 47.896 orang.
Ada sejumlah provinsi yang mencatatkan kasus baru terbanyak yaitu Provinsi Jawa Timur dengan 258 kasus, sehingga totalnya mencapai 10.115 orang. Lalu, provinsi terbanyak kedua berada di DKI Jakarta dengan kenaikan 160 kasus dan total menjadi 10.250 kasus. Meski begitu, jumlah akumulasi kasus COVID-19 di DKI masih menjadi yang tertinggi.
Kemudian, Sulawesi Selatan dengan kenaikan 154 kasus dan total 4.062 kasus, Sumatera Utara dengan kenaikan 117 kasus dan total 1.232, serta Papua dengan kenaikan 55 kasus dan total 1.495 kasus.